Polemik Bansos di Sumut

Setelah Mi Instan Kedaluwarsa, Kini Penerima Bansos di Toba Keluhkan Beras Berkutu

Penerima bantuan sosial (bansos) mengeluhkan beras berbau dan berkutu yang dibagikan Pemkab Toba kepada warga yang terdampak Covid-19.

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN / ist
Beras berbau dan berkutu ditunjukkan warga Toba penerima bantuan sosial. 

Menurutnya, Dinas Sosial membeli 665 karung beras dari Bulog dengan kualitas premium seharga Rp 10.400 per Kg, sementara sisanya dari rekanan Dinas Sosial, CV Hosing.

“Dari 3.800 paket sembako yang kita bagikan, 665 karung beras itu dari Bulog, sisanya dari CV Hosing selaku mitra kita. Dari awal kita pesan beras ke CV Hosing adalah kualitas premium dengan harga Rp 11.500 per kg-nya,” kata Rajaipan.

Rajaipan mengatakan kecewa dengan adanya temuan beras berkualitas buruk yang diterima warga.

Selaku Kadis Sosial, Rajaipan mengaku tidak ada terlibat dalam permainan beras bantuan tersebut.

“Saya pastikan kami di Dinas Sosial tidak ada ikut bermain dalam hal penyediaan beras ini.

Saya sangat kecewa dengan adanya temuan seperti ini, sebab dari awal kita memesan beras dengan kualitas premium.

Pun demikian, jika ada warga yang belum mengkonsumsi beras tersebut, silahkan diantar ke Dinas Sosial, kita akan minta penyedia untuk menggantinya,” paparnya.

(Jun-tri bun-medan)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved