Di Mata Sang Istri, Habib Bahar Bin Smith Diculik Seperti Para Jenderal, Luapan Hati Ummi Fadlun
istri Habib Bahar bin Smith menilai ini tidaklah adil, dan menyebut pemindahan Habib bahar bin Smith ke Nusakambangan seperti penculikan jenderal.
"Kami itu dikepung, itu sudah sangat-sangat berlebihan. Habib Bahar bukan seorang teroris, bukan seorang koruptor, bukan seorang penjilat, bukan seorang bandar narkoba yang harus dijemput dengan cara-cara berlebihan seperti itu," katanya.
Menurutnya, pada hari Rabu pukul 06.00 WIB hingga pukul 20.00, keluarga ditemani pengacara berkeinginan melihat kondisi Bahar.
Namun, tidak diizinkan oleh pihak lapas.
"Barulah sekitar pukul 20.30 WIB kami dapat bertemu sejenak dengan Habib Bahar."
"Alhamdulillah kondisinya sehat dan tidak ada yang perlu kami khawatirkan saat itu," ujarnya.
Dia bilang suaminya sempat diperiksa kesehatan dan sampel darahnya.
Pengambilan darah itu mengkhawatirkan pihak keluarga karena tidak disaksikan langsung.
"Hari Rabu pagi kami kaget, karena kami dapat berita dari media bahwa Habib telah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan," katanya.
Tanpa pemberitahuan dan perlakuan terhadap suaminya itu membuat pihak keluarga dan pengacara sedih.
Dia menilai melampaui batas dari kasus yang tengah dihadapi.
"Ini sangat memilukan dan tidak adil. Kami hingga saat ini meminta keadilan sesuai dengan hukuman sebagaimana mestinya di lapas," ujarnya.
Menyikapi surat pemberitahuan dari Lapas Gunung Sindur, katanya, Habib Bahar dipindahkan pada tanggal 19 Mei 2020.
Sedangkan surat pemberitahuan baru dikirim tanggal 20 Mei 2020.
"Kenapa sudah dipindahkan, surat baru datang, ada apa ini? Kami meminta keadilan seadil-adilnya untuk suami saya dan guru saya Habib Bahar bin Smith," katanya.
Habib Bahar dimasukkan lagi ke penjara karena dinilai memberikan ceramah provokatif dan menyebarkan rasa permusuhan dan kebencian kepada pemerintah di pesantrennya.