PENELITIAN TERBARU Vitamin D Tak Bisa Obati Covid-19, Justru Berbahaya jika Berlebihan

Laporan BMJ Nutrition, Prevention and Health mengulas tidak adanya bukti bahwa meningkatkan vitamin D bisa memaksimalkan peluang melawan virus corona.

Editor: Juang Naibaho
shutterstock
Ilustrasi Vitamin D 

Pagi menjelang siang merupakan waktu terbaik untuk mendapatkan manfaat sinar matahari.

Beberapa penelitian akademis telah membuktikan manfaat berjemur dan terpapar sinar matahari di pagi hari, pada responden di Eropa.

Tak hanya menjadi waktu terbaik, pagi menjelang siang juga menjadi waktu yang aman untuk terpapar manfaat sinar matahari.

Sebab, paparan sinar matahari saat siang hari, dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Kita tak perlu berlama-lama dalam mendapatkan paparan manfaat sinar matahari pagi.

Durasi terbaik

Para ahli merekomendasikan 10-30 menit, sebagai durasi terbaik untuk mengoptimalkan manfaat sinar matahari.

Lakukan aktivitas berjemur di pagi hari, 3 kali dalam seminggu. Jika memiliki kulit berwarna gelap, kamu bisa berjemur sedikit lebih lama.

Kenakan celana pendek dan kaos tanpa lengan

Vitamin D diproses dari kolesterol tubuh, berkat bantuan sinar matahari. Dengan demikian, semakin banyak bagian tubuh yang terkena paparan sinar matahari, tentunya akan lebih baik.

Sepertiga bagian tubuh merupakan jumlah yang direkomendasikan, oleh para ahli.

Kamu bisa menggunakan kaos tanpa lengan, singlet, atau tank-top, yang dipadu dengan celana pendek, saat berjemur setelah bangun pagi.

Gunakan pelindung tubuh lain

Untuk melindungi wajah dan mata, kita juga bisa menggunakan topi dan kacamata selama terpapar sinar matahari pagi.

Bagian kepala sebenarnya bagian kecil dari tubuh, sehingga hanya dapat sedikit memproduksi vitamin D.

Jadi, tak masalah jika kita mengenakan topi untuk membatasi paparan sinar matahari pada kepala.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved