PENELITIAN TERBARU Vitamin D Tak Bisa Obati Covid-19, Justru Berbahaya jika Berlebihan

Laporan BMJ Nutrition, Prevention and Health mengulas tidak adanya bukti bahwa meningkatkan vitamin D bisa memaksimalkan peluang melawan virus corona.

Editor: Juang Naibaho
shutterstock
Ilustrasi Vitamin D 

Tanda-tanda dan gejala defisiensi vitamin D

Walau Indonesia merupakan negara tropis, dengan matahari bersinar sepanjang tahun, masih banyak masyarakat di Tanah Air yang mengalami defisiensi vitamin D.

Kekurangan vitamin D dapat membuat seseorang mengalami kondisi medis tertentu. Kondisi medis tersebut, meliputi:

Sering sakit

Vitamin D berperan dalam penguatan sistem imun, dan langsung berinteraksi dengan sel yang berperan dalam melawan infeksi.

Sehingga, apabila kamu sering sakit, mengalami flu, atau demam, defisiensi vitamin D dapat menjadi faktor penyebabnya.

Lelah berlebihan

Sering merasa kelelahan memang dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk karena kekurangan vitamin D, yang mungkin sering kita abaikan.

Beberapa penelitian mendapati ada keterkaitan rendahnya kadar vitamin D, dengan keluhan kelelahan.

Nyeri tulang dan punggung

Kamu mungkin sudah sering mendengar, keterkaitan vitamin D untuk kesehatan tulang.

Memang tak salah, vitamin D berperan dalam mengoptimalkan penyerapan kalsium. Kaitan ini telah dibuktikan oleh sederet penelitian ilmiah.

Mengalami sedih berlebihan atau depresi

Tak hanya menimbulkan gejala fisik, kekurangan vitamin D juga dapat mengganggu kesehatan mental, termasuk menyebabkan depresi.

Beberapa riset telah menemukan, pemberian suplemen vitamin D membantu memulihkan kondisi depresi seseorang.

Tulang keropos

Selain membuat nyeri tulang, kekurangan vitamin D pun berpotensi menimbulkan tulang keropos.

Menjaga kecukupan vitamin D, bisa mencegah tulang keropos saat kita menginjak usia lanjut.

Rambut rontok

Stres sering disalahkan sebagai penyebab rambut rontok. Namun ternyata, kadar vitamin D yang sedikit di darah juga dapat menjadi pemicunya.

Beberapa penelitian medis, juga telah menemukan keterkaitan ini.

Karena sinar matahari begitu berlimpah di Indonesia, alokasikan waktu pagi harimu untuk mendapatkan sinar matahari pagi 3 kali dalam seminggu.

Sebab, kecukupan vitamin D dapat menghindarkan kita dari beragam gangguan medis.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asupan Vitamin D Dosis Tinggi Tak Terbukti Dapat Obati Covid-19"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved