Getir dan Pilu, Kakak dan Janin yang Dikandung Meninggal lalu Disusul Kedua Orangtuanya imbas Corona

Seorang ibu, janin dan 2 orangtuanya meninggal dalam waktu hampir bersamaan, diduga terpapar virus corona di Surabaya.

dok.pmi jember dan surya.co.id
ILUSTRASI ibu hamil meninggal dunia di Kertajaya, Surabaya diduga terpapar virus corona. Orangtua sang ibu juga meninggal dunia dengan gejala serupa akhir Mei 2020. (dok.pmi jember dan surya.co.id) 

Pada Rabu dini hari, 27 Mei 2020, pihak RS PHC memberi kabar bahwa kakak DW mengalami gagal napas dan dibantu ventilator. 

Saat itu, detak jantung janin kakak DW yang berusia delapan bulan diketahui tidak berdetak lagi.

Kemudian pada tanggal 30 Mei janin yang sudah tak bernyawa ini diangkat. 

3. DW meninggal disusul orangtuanya

W mengungkapkan kakaknya meninggal sehari setelah janinnya diangkat. 

"Kakak saya meninggal tanggal 31 Mei pukul 01.50 setelah operasi pengeluaran janin sehari sebelumnya," lanjutnya. 

Duka pun semakin menyelimuti DW, sementara sang kakak dirawat. Sebelumnya, sang ibu juga ngedrop tepat saat Hari Raya Idul Fitri. Keesokan harinya giliran sang ayah. 

Sang ibu pun dibawa ke RKZ saat Hari Raya Idul Fitri. Keesokan harinya, saat DW kembali ke IGD RKZ, sang ibu diimbau untuk menjalani isolasi mandiri di rumah. 

"Kemudian tanggal 29 Mei pagi hari, mama telepon minta diantar ke RSI, saya enggak dibolehin antar takut ketularan drop maka saya manfaatkan driver online. Mama berangkat pagi. Papa nyusul siangnya, dijadikan satu kamar isolasi di RSI," tandasnya. 

Keesokan harinya pada tanggal 30 Mei sang ayah pun menghembuskan nafas terakhir. Disusul sang ibu. 

"Papa sama mama belum sempat test swab. Jadi, meninggal berstatus PDP (pasien dalam pengawasan)," imbuhnya. 

4. Kakak ipar isolasi mandiri

Menurut W, suami dari kakaknya tersebut saat ni masih menjalankan isolasi mandiri. 

DW pun mengaku pasrah atas kejadian yang dialaminya itu. Ia pun turut berpesan bahwa penyakit ini jangan dianggap remeh. 

"Virus ini benar benar ada dan nggak bisa dianggap remeh. Jadi harus sadar akan kesehatan, kebersihan dan kalau memang tidak perlu kemana mana lebih baik dirumah saja," ucapnya. 

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved