Tren Bersepeda Jelang New Normal

FENOMENA Jelang New Normal, Warga Medan Ramai-ramai Beli Sepeda

Menjelang fase new normal, atau tatanana kehidupan baru, muncul fenomena di masyarakat Kota Medan. Mendadak banyak warga meminati olahraga bersepeda

Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Rechtin Hani Ritonga
Para pembeli tengah memadati beberapa toko sepeda yang terletak di Jalan Pandu, Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Senin (15/6/2020). 

RN mengaku, alasan dirinya membeli sepeda adalah juga untuk melakukan olah raga yang bisa mengurangi rasa bosannya.

Pandemi virus corona yang tengah melanda kini menjadi beban tersendiri baginya jika tidak berolahraga.

"Nah itu dia, saya sejujurnya merasa berdosa kalau punya alasan untuk tidak olahraga di masa sekarang ini. Saya baca-baca kan di media dan di mana-mana, pola hidup sehat itu wajib hukumnya, jadi rasanya ya harus dimulai, meskipun sebenarnya rasa malas pasti ada," ujarnya sambil tertawa.

Demi Konten Biar Viral, Siswa di Singapura Rela Buang Uang Kertas ke Dalam Toilet Sekolah

Imbas Corona Sejumlah Mobil Didiskon, Harga Toyota Fortuner Dipotong sampai Rp 50 Juta

Sementara itu, Rina seorang pembeli wanita yang baru saja lulus SMA, mengaku ingin membeli sepeda karena mengikuti tren.

Ia merasa sangat ingin memiliki sepeda lipat yang tengah banyak dipakai orang belakangan ini.

"Karena sedang tren sih, pengin aja gitu punya sepeda lipat. Jadi kalau pergi ke mana-mana sama keluarga sepedanya bisa dibawa untuk gowes di tempat wisata," ujarnya.

Terpisah, Melda dari pihak Toko Sahabat, satu dari beberapa Toko di Jalan Pandu Medan mengakui peningkatan pembelian sejak satu bulan lalu.

Pembeli yang datang rata-rata adalah usia produktif yakni sekitar 16-35 tahun.

"Memang ada peningkatan penjualan sejak satu bulan terakhir. Yang banyak datang orang dewasa, kalaupun dia beli untuk anak-anak yang datang abang atau orangtuanya," kata Melda, Senin.

Diterangkannya, sepeda yang paling banyak dibeli adalah sepeda lipat dan sepeda gunung.

Tapi dari keduanya, sepeda lipat menempati urutan teratas paling diminati pembeli.

"Semuanya sebenarnya banyak yang beli sih, cuma kalau yang paling banyak itu sepeda lipat sama sepeda gunung lah," tuturnya.

Peternakan Ayam Potong Milik Oknum ASN Pemko Medan di Tanjungmorawa Dinilai Langgar Perpres

Seorang Ibu Muda Tega Jual 2 Putrinya ke Pedofil, Sengaja Tonton Gadis-gadisnya Diperkosa di Mobil

Melda mengaku peningkatan penjualan ini menjadi angin segar bagi para pemilik toko sepeda setelah pandemi covid-19 yang membuat penjualan sempat menurun.

"Saya lihat memang orang-orang makin banyak yang bersepeda. Positif sih ya, karena kan mengurangi polusi udara dan bagus untuk kebugaran fisik," tambahnya.

Dikatakannya, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan di toko seperti menjaga jarak, memastikan pengunjung memakai masker dan penyemprotan disinfektan secara berkala.

Melda berharap penjualan sepeda yang terus meningkat bisa berdampak positif baik bagi pelaku industri maupun konsumen.

"Harapannya ya semoga berdampak positif ya dengan mereka membeli sepeda semoga semakin rajin olahraga dan juga bisa memperbaiki ekonomi kami juga penjualan dan pemilik toko ini," pungkasnya.

(cr14/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved