Banjir Medan dan Sejumlah Wilayah Sumut

Lima Desa di Kecamatan Buntu Pane Terendam Banjir, Terkena Luapan Sungai Asahan

Luapan air sungai merendam permukiman warga mulai dari mata kaki hingga mencapai satu meter.

TRIBUN MEDAN/MUSTAQIM
SEJUMLAH anak bermain air akibat banjir yang memasuki hingga di perkarangan rumah mereka di Desa Mekar Sari, Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan pada Kamis (18/6/2020). 

TRI BUN-MEDAN.com, KISARAN - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Asahan pada Rabu (17/6/2020) malam, membuat debit air sejumlah sungai mengalami peningkatan.

Imbasnya sejak Kamis (18/6/2020) dini hari, air sungai meluap masuk ke sejumlah permukiman rumah warga yang berada di Kecamatan Buntu Pane.

Kapolsek Prapat Janji, Iptu JT Siregar menjelaskan meluapnya Sungai Asahan dampak dari air kiriman yang berasal dari daerah yang lebih tinggi, seperti Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.

"Tadi malam hujan deras di daerah Mandoge, makanya terdampak sampai kemari, banjir merendam lima desa," sebut JT Siregar yang ditemui di lokasi banjir, Kamis (17/6/2020).

Di Tengah Banjir, Puluhan Karyawan Pabrik di Buntu Pane Berunjuk Rasa, Tuntut Pesangon Layak

Menurut JT Siregar, adapun lima desa di Kecamatan Buntu Pane yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Asahan hingga pukul 13.00 WIB, yaitu Desa Mekar Sari, Desa Ambalutu, Desa Karya Mabalutu, Desa Prapat Janji dan Desa Buntu Pane.

Luapan air sungai merendam permukiman warga mulai dari mata kaki hingga mencapai satu meter.

"Air mulai naik ke permukiman warga sekitar jam 4 subuh. Lebih kurang asa 130 KK yang terdampak," ungkapnya.

Dampak banjir ini, di Desa Karya Ambalutu telah didirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat yang menjadi korban.

Kelurahan Beringin Medan Terendam Banjir Lagi, Edy Rahmayadi dan Dzulmi Eldin Pernah Janji

"Belum ada masyarakat yang dievakuasi. Cuma mendirikan dapur umum. Korban jiwa pun tidak ada," pungkasnya.

Seorang warga Desa Mekar Sari, Juli Amri Manurung (50), air luapan sungai mulai merendam permukiman mereka sekitar pukul 07.00 WIB.

Lanjut Juli, banjir yang melanda tempat tinggal mereka ini memang biasa berlangsung setiap tahunnya. Dan air akan langsung surut, bila hujan tidak kembali mengguyur daerah yang permukaan tanahnya lebih tingggi.

"Hujan tadi malam habis Isya, jam 9-an malam gitu. Kalau air luapan sungai datang masuk ke rumah-rumah warga jam 7 pagi tadi. Ini belum seberapa. Kalau dulu air yang masuk ke rumah-rumah warga lebih tinggi" ucap Juli.(ind/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved