Update Covid19 Sumut 30 Juni 2020

Jadi Relawan Covid-19 di Rumah Sakit Martha Friska, Jeremy Sebut Sudah Jadi Panggilan Jiwa

Jeremy Ian Hans Depari ini mengaku bergabung menjadi relawan karena merasa terpanggil sebagai seorang dokter.

TRIBUN MEDAN/HO
dr Jeremy Ian Hans Depari, relawan Covid-19 yang tengah bertugas di Rumah Sakit Martha Friska Medan sejak akhir April lalu. Ia mengaku menjadi relawan Covid-19 merupakan bentuk pengabdiannya kepada negara. 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Menjadi relawan Covid-19 hampir lebih dari dua bulan menjadi pengalaman tersendiri bagi Jeremy.

Lelaki dengan nama lengkap Jeremy Ian Hans Depari ini mengaku bergabung menjadi relawan karena merasa terpanggil sebagai seorang dokter.

Bertugas di rumah sakit yang menangani pasien sedang dan berat di Rumah Sakit Martha Friska Medan memberikan Jeremy banyak pelajaran berkesan.

Ia juga mengaku senang bisa bertemu banyak rekan sejawat lainnya yang mengemban tugas dan tanggung jawab yang sama.

"Meskipun awalnya tentu menjadi tantangan tersendiri melawan musuh yang tak terlihat yaitu virus Corona. Tapi saya senang bisa bertemu rekan-rekan relawan lainnya dari berbagai daerah, banyak pelajaran yang bisa didapat," ujar Jeremy saat diwawancarai Tri bun Medan, Selasa (30/6/2020).

Tak dipungkirinya, keluarga dan teman-teman terdekat Jeremy sempat tidak bisa menerima dirinya untuk ikut bergabung menjadi relawan Covid-19.

Seorang Pejabat RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai Positif Covid-19, Tenaga Medis Jalani Rapid Test

Namun hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk bisa mengabdi seusai dengan profesinya.

"Awalnya ya keluarga sempat melarang. Mereka bilang kan masih ada tempat tugas yang lain. Tapi saya coba yakinkan mereka, saya bilang ini sudah menjadi panggilan jiwa saya sebagai seorang dokter," katanya.

Dikatakannya, menghadapi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi kesan tersendiri baginya. Di mana orang-orang di luar sana menghindari untuk berkontak fisik dengan pasien.

Dirinya dan rekan-rekan tenaga medis yang lain justru menangani secara langsung.

"Di sini kan menangani pasien positif Covid-19 dengan gejala sedang sampai berat. Yang berkesannya itu di situ. Yang selama ini sangat ditakuti orang saya bisa menanganinya secara langsung. Itu menjadi pengalaman tersendiri," tuturnya.

Karena menganggap tugasnya sebagai bagian dari pengabdiannya kepada negara, Jeremy bisa melewati segala dinamika yang terjadi selama bertugas. Seperti harus menggunakan APD yang sangat tebal dan menghambat pergerakan.

Baginya semua sudah menjadi resiko yang harus dihadapi sebagai tenaga medis.

Dukung Kesehatan Gizi Tenaga Medis, JAPFA Salurkan Donasi 100 Kg Ikan Nila ke RS USU

"Menghadapi pasien Covid-19 inikan berbeda dengan pasien dengan penyakit lainnya. Ada perlakuan khusus seperti misalnya menggunakan APD dan lain sebagainya," ujarnya.

Jeremy juga mengaku sudah dua bulan lebih tidak pulang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved