Jadi Relawan Covid-19, dr Jeremy Depari Dua Bulan Belum Pulang ke Rumah

Karena menganggap tugasnya sebagai bagian dari pengabdian nya kepada negara, Jeremy bisa melewati segala tantangan selama bertugas.

TRIBUN MEDAN/HO
Dokter Jeremy Ian Hans Depari, relawan Covid-19 yang tengah bertugas di Rumah Sakit Martha Friska Medan sejak akhir April lalu. Ia mengaku menjadi relawan Covid-19 merupakan bentuk pengabdiannya kepada negara. 

TRIBUN-MEDAN.com - Bertugas di rumah sakit yang menangani pasien sedang dan berat di Rumah Sakit Martha Friska Medan memberikan dr Jeremy Ian Hans Depari pengalaman berharga.

Ia juga mengaku senang bisa bertemu banyak rekan sejawat lainnya yang mengemban tugas yang sama.

Ia tak memungkiri, keluarga dan teman sempat tidak bisa menerima dirinya bergabung menjadi relawan. Namun hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk bisa mengabdi seusai dengan profesinya.

"Awalnya ya keluarga sempat melarang. Mereka bilang kan masih ada tempat tugas yang lain. Tapi saya coba yakinkan mereka, saya bilang ini sudah menjadi panggilan jiwa saya sebagai seorang dokter," katanya.

Bagi Jeremy, merawat pasien Covid-19 adalah tugas istimewa.

"Di sini kan menangani pasien positif dengan gejala sedang sampai berat. Mereka yang selama ini dihindari sebagian orang, justru saya tangani secara langsung. Itu menjadi pengalaman tersendiri," tuturnya.

Karena menganggap tugasnya sebagai bagian dari pengabdian nya kepada negara, Jeremy bisa melewati segala tantangan selama bertugas. Termasuk harus menggunakan APD yang sangat tebal dan menghambat pergerakan.

Jeremy mengaku sudah dua bulan lebih tidak pulang. Meskipun para tenaga medis diperbolehkan untuk pulang setelah waktu dinas dan dinyatakan sehat, ia tetap memilih untuk tidak pulang

.Ia mengantisipasi keluarganya terpapar virus yang bisa saja dibawanya. 

"Jadi saya enggak pulang, teman-teman yang lain juga banyak yang enggak pulang walaupun diberi kesempatan pulang. Apalagi orangtua saya sudah cukup tua, jadi rentan," ungkapnya.

Hanya Dapat Insentif

Bagi dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen ini pandangan negatif masyarakat masih sering mengganggunya.

Menurutnya, sebagian orang beranggapan bahwa relawan Covid-19 mendapatkan fasilitas istimewa.

"Banyak dari masyarakat yang masih berpikir kami ini gajinya besar, tempat tinggalnya mewah, dan sebagainya. Padahal tidak. Itu tidak benar," katanya.

Jeremy mengaku insentif yang didapat para tenaga medis tidaklah sebanding dengan risiko yang harus ditanggung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved