Mulanya Marah-marah Usir Dirut Inalum Saat Rapat tapi Ujungnya Anggota DPR Muhammad Nasir Minta CSR
Saat itu Nasir tengah debat panas bahkan sempat mengusir Direktur Utama PT Inalum (Persero) atau MIND ID, Orias Petrus Moedak, dari ruang rapat.
Keduanya merupakan perolehan atas hasil sendiri.
Muhammad Nasir tidak tercatat memiliki kendaraan roda dua.
Sementara untuk harta bergerak lainnya yakni senilai Rp 445.467.500, sedangkan kas dan setara kas sebanyak Rp 613.108.783.
Sebagai pengusaha perkebunan dan peternakan, Nasir belum ada melaporkannya luas kebunnya hingga jumlah total ternaknya ke LHKPN.
Adik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin itu juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 5.401.511.553.
Total seluruh harta kekayaan Muhammad Nasir setelah dikurangi utang yakni senilai 4.026.064.730 (Rp 4 miliar).
Kebiasaan Minta CSR
Sebagaimana dalam pemberitaan sebelumnya, saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT Pertamina (Persero) pada Rabu (29/1/2020), Nasir terang-terangan minta jatah corporate social responsibility (CSR).
Hal itu disampaikan Nasir secara terbuka menjelang rapat ditutup, sekitar pukul 14.49 WIB.
Kepada Pertamina, Nasir menanyakan kenapa bantuan dari Pertamina untuk daerah pemilihannya di Riau II belum juga datang.
"Ini kita sudah masuk sidang pertama, pulang ke dapil enggak bawa apa-apa. Jadi kita minta, apa kita buat polanya seperti tahun lalu, kira-kira seperti apa Bu Dirut?" kata dia bertanya kepada Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.
Bahkan, lontaran kalimat ancamannya persis sama seperti yang dikatakannya kepada Dirut PT Inalum, agar meminta Sekretaris Perusahaan Pertamina dicopot saja karena dianggap payah kerjanya.
Nasir ingin Sekper Pertamina seharusnya mencari para anggota DPR untuk pemberian dana CSR, bukan sebaliknya.
Sebagaimana diketahui publik, Nasir pernah berurusan dua kali dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK pada bulan Mei 2 019 itu menggeledah ruang kerja Nasir di Komisi VII DPR.