Kenapa WHO Sungkan Merekomendasikan Temuan Ratusan Ahli Jika Covid-19 Bisa Menyebar Melalui Udara?

Ratusan ilmuwan dari berbagai negara menemukan bukti bahwa virus corona Covid-19 menyebar melalui udara

Editor: AbdiTumanggor
shutterstock
Cara Cegah Virus Corona. Kini virus Corona Covid-19 telah dinyatakan para peniliti jika virus telah menyebar melalui udara. 

Para peneliti berencana menerbitkan surat terbuka mereka dalam jurnal ilmiah minggu depan.

Bahkan dalam pembaruan terbaru virus corona SARS-CoV-2 yang dirilis 29 Juni, WHO mengatakan bahwa penularan virus melalui udara hanya mungkin terjadi dalam prosedur medis yang menghasilkan aerosol atau tetesan yang lebih kecil dari 5 mikron. Satu mikron sama dengan sepersejuta meter.

Sementara pedoman pengendalian infeksi dari WHO, sejak sebelum dan selama pandemi ini, mencuci tangan dengan sabun merupakan strategi pendegahan utama Covid-19.

Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis WHO untuk pengendalian infeksi mengatakan bahwa bukti virus menyebar melalui udara tidak meyakinkan.

"Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah menyatakan beberapa kali bahwa kami menganggap transmisi melalui udara itu mungkin. Tapi, hal ini tidak didukung oleh bukti kuat dan jelas. Ada perdebatan kuat tentang hal ini," kata Allegranzi seperti diwartakan New York Times, Sabtu (4/6/2020).

Dari apa yang dilakukan WHO selama ini, banyak ahli menilai komite pencegahan dan pengendalian infeksi dari WHO sangat kaku, lambat, dan tidak mau mengambil risiko dalam memperbarui panduan terkait Covid-19.

"Saya benar-benar frustasi tentang masalah (virus corona) ada di aliran udara dan ukuran partikel (yang kecil)," kata Mary-Louise McLaws, anggota komite dan ahli epidemiologi Universitas New South Wales di Sydney.

"Jika kita meninjau kembali aliran udara, kita harus siap untuk mengubah banyak hal," imbuhnya.

Pada awal April, sekitar 36 pakar kualitas udara dan aerosol mendesak WHO untuk mempertimbangkan bukti yang berkembang tentang penularan virus corona melalui udara.

Agensi dengan cepat merespons permintaan ini. Mereka memanggil Lidia Morawska, pemimpin kelompok dan konsultan WHO untuk mengatur pertemuan diskusi.

Namun diskusi tersebut tidak mengubah saran komite terkait penularan virus corona melalui udara.

Dr Morawska dan lainnya menunjukkan beberapa insiden yang mengindikasikan penularan virus melalui udara, terutama di ruang tertutup dengan ventilasi buruk.

Mereka mengatakan, WHO membuat perbedaan antara aerosol kecil dan percikan yang lebih besar.

Padahal yang ditemukan ahli, seseorang dapat terinfeksi corona karena keduanya.

"Sejak 1946, kami tahu bahwa batuk dan berbicara menghasilkan aerosol," kata Linsey Marr, ahli penularan virus melalui udara dari Virginia Tech.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved