Preman India Bantai 8 Polisi, Diburu 5 Hari, Akhirnya Ditembak Mati karena Tidak Mau Menyerah

BANDIT paling dicari di India setelah membunuh delapan polisi, Vikas Dubey, tewas saat digiring ke kantor polisi Jumat (10/7/2020)

india today
Tim Khusus menangkap bandit yang paling dicari Vikas Dubey 

Inspektur Senior Polisi (Kanpur) Dinesh Kumar P mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pada Jumat pagi ketika hujan deras dan kendaraan polisi terbalik di dekat Kanpur.

''Kendaraan yang membawa kembali Vikas Dubey terbalik. Dia keluar dari kendaraan, merebut pistol personel polisi dan mencoba melarikan diri. Sebuah baku tembak  pecah dan dia ditembak. Empat polisi juga memiliki terluka."

Kamis malam, istri Vikas Dubey, Richa Dubey ditangkap STF dari kediaman di Krishna Nagar Lucknow dengan tuduhan menyembunyikan gangster dan berkomplot dengannya.

Putranya dan seorang pelayan juga ditangkap.

Delapan polisi, termasuk DSP Devendra Mishra, disergap di Desa Bikru, Chaubeypur, Kanpur ketika mereka akan menangkap Dubey 3 Juli 2020.

Sebelumnya, lima anggota geng Vikas Dubey tewas dalam pengejaran terpisah.

Namun banyak curiga atas pernyataan polisi ini.

Partai oposisi Kongres bertanya mengapa hanya mobil yang membawa Vikas Dubey yang terbalik dan tidak semua mobil lain di konvoi STF Uttar Pradesh.

Kongres juga bertanya mengapa Vikas Dubey, yang "menyerah" di Ujjain pada hari Kamis, berusaha melarikan diri.

Sementara mantan Menteri Jammu dan Kashmir (J&K) Omar Abdullah, dalam serangan terselubung terhadap Polisi UP, mengatakan, "Orang-orang mati tidak menceritakan apa-apa."

Polisi membuldozer kediaman dan mobil bandit paling dicari Vikas Dubey
Polisi membuldozer kediaman dan mobil bandit paling dicari Vikas Dubey (india today)

3 Juli

Gangster Vikas Dubey melarikan diri dari desanya di Kanpur setelah delapan personel kepolisian Uttar Pradesh tewas dalam penyergapan di rumahnya.

Vikas Dubey menghadapi 60 kasus kriminal, telah menerima informasi penyergapan tim polisi dan bersiaga.

Ketika tim polisi akan mencapai tempat persembunyiannya, anggotanya memberondong polisi hingga menewaskan delapan polisi.

4 Juli

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved