Dendam Rumahnya Dibongkar tanpa Ganti Rugi, Sopir Bus Sengaja Terjunkan Bus ke Danau, 21 Orang Tewas
AKHIRNYA terungkap pemicu tragedi bus pembawa siswa yang baru ikut tes masuk perguruan tinggi terjun ke danau dan menewaskan 21 orang, Selasa (7/7).
Rumah Zhang dimasukkan dalam proyek renovasi perkotaan lokal pada 2016.
Pada Juni tahun ini, Zhang menandatangani perjanjian dengan pihak berwenang setempat untuk menerima lebih dari 72.000 yuan ($ 10.282) sebagai kompensasi pembongkaran rumahnya.
Namun kompensasi ini tak pernah diterimanya.
Zhang, yang bercerai pada 2016, pernah menelpon hotline pemerintah mengeluh bahwa kediamannya tidak boleh dihancurkan sebelum dia diberikan rumah baru, kata polisi.
Zhang juga mengajukan permohonan untuk perumahan pemerintah yang disewakan dengan harga di bawah harga pasar tetapi permohonannya ditolak.
Marah dan dendam Zhang membeli alkohol sekitar pukul 9.04 pagi, menuangkannya ke dalam botol minuman dan pergi bekerja di perusahaan bus.
Ia juga menelepon pacarnya pukul 11.39 pagi dan menyatakan muak dengan kehidupan, sebelum mulai mengemudi pukul 11.47 pagi.
Dia mulai mengemudikan kendaraan dan sekitar pukul 12.09 minum alkohol di suatu pemberhentian sementara penumpang naik dan turun dari bus.
Pada pukul 12:12 siang, ketika bus melewati reservoir Hongshan, Zhang memperlambat kendaraannya sebelum dia tiba-tiba melaju dan melintasi lima jalur, menabrak penghalang dan terjun ke dalam reservoir.
Polisi Anshun mengatakan bahwa Zhang tewas tenggelam dalam tragedi ini dan hasil otopsi menunjukkan bahwa kadar etanol darahnya mencapai 64,46 per 100 miligram.
Polisi menyimpulkan bahwa Zhang telah "melakukan kejahatan keamanan publik yang ekstrem dengan menargetkan sekelompok orang yang tidak spesifik" dengan maksud "membuat dampak" dari ketidakbahagiaannya dengan kehidupan dan ketidakpuasan dengan penghancuran rumah lamanya.
Komentator online terbagi atas insiden tersebut.
"Memang benar bahwa tidak ada yang akan setuju untuk menukar flat 40 meter persegi hanya dengan 70.000 yuan. Tapi sopir bus itu memilih target yang salah untuk balas dendam. Tindakannya adalah pengecut total dan melukai orang tak berdosa, ”komentar seorang pengguna di Weibo, layanan seperti Twitter di China.
Seorang komentator di platform media sosial WeChat mengatakan insiden itu adalah tragedi total, menambahkan: "Yang lemah tidak memiliki cara untuk melawan yang kuat, dan sebaliknya pada gilirannya yang lemah pada mereka yang lebih lemah."
Pemerintah Anshun mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah pada hari Minggu bahwa pihaknya akan menyelidiki pembongkaran lebih lanjut dan menghukum setiap kesalahan selama proses tersebut. (global times)