Petugas Sampai Menangis Lihat Telur Elang Jawa Menetas, Videonya Terekam di Gunung Salak

Mereka yang menangis menyaksikan Parama lahir adalah para pengelola, perawat dan dokter hewan di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji-Bogor.

instagram @halimunsalak_np
Elang Jawa yang baru menetas di Gunung Salak 

Kejadian kawin, bertelur, mengeram secara alami dan menetas di dalam kandang rehabilitasi tentunya menjadi momen yang sangat penting di dalam upaya konservasi Elang Jawa yang saat ini masuk kategori jenis satwa terancam punah “Endangered Species” menurut Red List yang diterbitkan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN)

Parama adalah nama yang diberikan oleh Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Siti Nurbaya Bakar kepada elang kecil ini memiliki arti yang paling unggul.

Kelahiran Parama ini diharapkan menjadi simbol keunggulan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan para konservasionis di dalam upaya pelestarian satwa liar khususnya Elang Jawa di Indonesia.

Simak Videonya di bawah ini :

KISAH KELUARGA ELANG JAWA GUNUNG SALAK

Sebelumnya, Petugas Taman Nasional Gunung Halimun Salak mendapat temuan unik dari keluarga elang jawa di salah satu sarang di sisi utara gunung salak.

Petugas bahkan sudah memberi nama terhadap seluruh individu dalam sarang di sisi utara gunung salak itu.

Jantan dewasa (ayah) dinamai Ki Jalu, betina dewasa (ibu) dinamai Nyai Beti, Jantan muda atau anak sulung Ki Jalu dan Nyai Beti dinamai Rakata, sedangkan anak bungsu Ki Jalu dan Nyai Beti dinama Wira.

Rakata usianya sudah 2 tahun, sedangkan Wira baru lahir sekitar akhir April 2020 ini.

TEREKAM CCTV 4 Pelaku Gasak Uang Rp 2 Juta di Toko Frozen Food, Modusnya Pura-pura Sebagai Pembeli

Wira, anak bungsu elang jawa bernama Ki Jalu dan Nyai Beti di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Wira, anak bungsu elang jawa bernama Ki Jalu dan Nyai Beti di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. (@yoviyop96)

Sehingga Wira belum bisa terbang, dan bergantung dari makanan pemberian induknya.

Lalu apa yang unik?

Ternyata Wira tidak hanya diberi makan oleh Nyai Beti.

Sang kakak, Rakata, ternyata ikut mencari makan untuk Wira.

Ditulis instagram resmi Taman Nasional Gunung Halimun Salak @halimunsalak_np, diketahui bahwa pertengahan Mei 2020 ini, Rakata terpantau berada di sarang bersama induknya.

Setidaknya sekali dalam sehari, Rakata membawa pakan ke sarang.

Sumber: Warta kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved