Dosen USU Meninggal Kampus Lockdown
Keluarga Besar USU Berduka, Dosen Muda Fakultas Teknik Inisial MHKS Meninggal Akibat Covid-19
Pasalnya seorang dosen muda di USU meninggal akibat keganasan virus corona.
Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Civitas academica Universitas Sumatera Utara (USU) kembali berduka.
Pasalnya seorang dosen muda di universitas negeri itu harus menjadi korban keganasan virus corona.
Hal ini diungkapkan oleh Rektor USU Prof Runtung Sitepu kepada Tribun Medan, Jumat (24/7/2020) sore.
Sebelumnya seorang dokter Spesialis Saraf sekaligus dosen USU yakni Irsan Lubis juga wafat akibat covid-19.
Selain dosen, dr Irsan juga bekerja di Rumah Sakit USU dan sejumlah RS lainnya di Kota Medan.
"Keluarga besar USU kan ini lagi berduka yang mendalam, karena salah seorang dosen muda kita meninggal. Saya hanya bisa kasih inisial nama saja yakni MHKS, karena jaga etika juga," ujarnya.
Prof Runtung menuturkan, almarhum M merupakan dosen muda yang sangat rajin.
Di USU, almarhum mengajar pada Fakultas Teknik (FT) Prodi Teknik Industri.
"Dia almarhum dari Fakultas Teknik Industri. Selain muda, dia dosen yang sangat rajin," ungkapnya.
Lebih lanjut kata Runtung, almarhum M sebelumnya masih dalam kondisi sehat.
Namun, tiba-tiba mengalami sakit hingga akhirnya meninggal.
"Hanya dalam waktu empat hari dari situasi sehat-sehat, itu langsung bisa dia meninggal kemarin di RS (di Medan). Belum ada umur 35 kalau gak salah itu," katanya.
Runtung pun menambahkan dari akumulasi banyaknya dosen USU yang terpapar covid, maka diambilah kebijakan untuk melakukan lockdown sementara.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan covid-19 di lingkungan kampus USU.
"Makanya dari situasi-situasi seperti ini Senat akademik dan majelis wali amanat USU menyarankan pada saya agar lockdown dalam 1 minggu ini karena situasi sudah seperti dan mengambil korban dosen kita , dosen muda lagi," pungkasnya.
Humas Rumah Sakit USU, M Zeini Zein, mengatakan bahwa dosen yang meninggal berasal dari Fakultas Teknik.
"Dosen yang meninggal positif covid-19 itu berasal Fakultas Teknik, kemarin hasil tes swabnya positif," ujar Zein, Jumat (24/7/2020).
Zein mengatakan bahwa Rumah Sakit USU melakukan tes swab massal untuk seluruh pegawai USU terkhusus bagi yang pernah kontak dengan Rektor USU.
Tes swab massal ini dilakukan selama satu minggu. Dari hasil tes ini, terdapat beberapa dosen yang dinyatakan positif.
"Ini menjadi pertimbangan MWA dan Rektor USU juga untuk memberlakukan lockdown kembali," katanya.
USU kembali melakukan Lockdown kampus selama satu minggu sejak tanggal 27 Juli hingga 2 Agustus.
Hal ini disampaikan Rektor USU Runtung Sitepu dalam surat edaran yang dikeluarkan pada Jumat (24/7/2020).
Dalam surat edaran tersebut, Runtung menyebutkan Lockdown perlu dilakukan memperhatikan keadaan civitas akademika akhir-akhir ini yang beberapa dinyatakan positif terjangkit covid-19.
Surat edaran ini sudah beredar di warga USU dan seluruh mahasiswa USU.
"Menyikapi kondisi akhir-akhir ini di mana semakin banyak Dosen USU yang dinyatakan positif Covid-19, bahkan ada yang meninggal dunia, maka untuk keselamatan kita bersama Keluarga Besar USU maka kami mengambil kebijakan untuk melakukan penutupan (lockdown) Kampus USU dari seluruh kegiatan/aktivitas terhitung hari Senin. 27 Juli s/d Minggu 01 Agustus 2020," bunyi surat edaran yang ditandatangani Runtung Sitepu.
Penyebaran Covid-19 di Sumut
Masyarakat di Sumatera Utara yang terkonfirmasi positif mengidap coronavirus disease 2019 (Covid-19) kembali bertambah.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara, Mayor Kes dr Whiko Irwan menginformasikan ada 57 pasien baru yang dinyatakan positif covid per hari ini, Jumat (24/7/2020) sore.
Sehari sebelumnya bahkan ada 100 orang pasien yang terkonfirmasi positif.
Dengan penambahan itu, maka total pasien terkonfirmasi positif terjangkit covid-19 dengan metode PCR saat ini sudah mencapai 3.320 orang.
"Update data Covid-19 yang direkap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, 24 Juli, jumlah kasus konfirmasi sebanyak 3.320 atau bertambah 57 dari hari kemarin 3.263 orang ," ujarnya.
Selain jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19, dr Whiko juga menginformasikan ada peningkatan pasien sembuh sebanyak 33 orang.
Sedangkan untuk angka pasien suspek atau Dalam Pengawasan (PDP) angkanya masih bergerak dinamis naik dan turun.
"Pasien Sembuh tambah 33 jadi total 873 orang, korban meninggal bertambah jadi 173 orang, dan pasien suspek sebanyak 340 orang," sebutnya.
Data Nasional
Sementara itu, pemerintah pusat menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah karena masih adanya penularan virus corona di masyarakat.
Informasi ini disampaikan pemerintah melalui Satuan Tugas Covid-19 pada Jumat (24/7/2020) sore.
Dalam data yang dihimpun hingga Jumat pukul 12.00 WIB, saat ini ada 95.418 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak kasus pertama yang diumumkan pada 2 Maret 2020.
Jika dibandingkan data kemarin, berarti ada 1.761 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Sebanyak 1.761 kasus baru ini didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan 24.965 spesimen dari 14.143 orang yang diambil sampelnya.
Total, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 1.335.889 spesimen dari 777.100 orang yang diambil sampelnya.
Berdasarkan data dalam periode yang sama, diketahui ada 53.945 pasien Covid-19 yang kini sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona.
Dibandingkan data kemarin, berarti ada penambahan 1.781 pasien Covid-19 yang sembuh.
Akan tetapi, pemerintah juga mengungkapkan bahwa masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Selain itu, diketahui kini ada 4.665 pasien Covid-19 yang tutup usia selama masa pandemi.
Berarti, ada penambahan 89 pasien meninggal dalam periode 23 - 24 Juli 2020.
Selain itu, pemerintah memastikan sudah ada 53.702 orang yang berstatus suspek.
(Can/Tribun-medan.com)