Viral Medsos
Demi Ikut Belajar Daring, Siswa di Daerah Ini Terpaksa Memanjat Pohon, Berjalan 2 KM dari Permukiman
Guru mengunggah kegiatan belajar luring dan daring di salah satu Desa di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Andaikan SIGNAL dapat di beli.... mereka pun pasti beli.
Kami ARBAB (Anak Rantau Bahpasunsang) Tidak dapat berbuat banyak...
Pesan kami...
Tetap lah berjuang...
Dan berdoa agar Corona segera berlalu...
Horas Horas Horas..

Sejumlah siswa di salah satu Desa/Nagori di Kabupaten Simalungun, terpaksa memanjat pohon agar bisa mengikuti proses belajar daring (Facebook.com/Reni Rosari Sinaga)
Respon Anggota DPRD Simalungun
Anggota Komisi IV DPRD Simalungun, Bernhard Damanik berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun mengevaluasi kegiatan belajar mengajar selama pandemi Covid-19.
Alasannya tidak semua kegiatan belajar mengajar tepat dilaksanakan secara daring.
Bernhard mengakui, ketinggian kawasan di Kabupaten Simalungun berbeda-beda dan tentu harus mendapatkan pelayanan secara beda pula.
"Kita akui kawasan di Simalungun ini berbeda-beda. Oleh sebab itu, kita minta Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sesuai topografi kawasan," ujar Bernhard, Minggu (26/7/2020) kemarin.
Bukan tanpa sebab. Sejumlah pelajar di kawasan pegunungan seperti murid-murid asal Pegunungan Simbolon mengakui ketinggalan materi pelajaran.
Upaya untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring yang diinstruksikan Dinas Pendidikan sangat terbatas akses internet.
Bahkan jangankan untuk mengakses internet, di Pegunungan Simbolon atau tepatnya Nagori Siporkas, Kecamatan Raya, untuk sekadar komunikasi via seluler juga terhambat.
"Makanya kita mau, Dinas Pendidikan bisa mengambil inisiatif, seperti siap membuka kelas agar murid bisa ambil soal atau materi pelajaran ke sekolah," ujar Bernhard.
Bila ada sedikit interaksi antara murid dan siswa, ia yakin tak ada murid murid yang ketinggalan materi pelajaran, meski harus mematuhi protokol kesehatan di Simalungun yang saat ini masih belum keluar dari zona merah.
"Kita sempat rapat soal ini dan mungkin akan rapat lagi dengan Dinas Pendidikan," terangnya.
Adapun Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun hingga kini belum dapat dikonfirmasi awak Tribun Medan.
Perlu diketahui, ada 500 lebih usia angkatan pelajar di Nagori Siporkas yang terhambat kegiatan belajar mengajar secara daring.