Update Covid19 Sumut 1 Agustus 2020

Gugus Tugas Tanggapi Kabar Meninggalnya dr Andhika karena Covid-19/Corona

Beliau masih muda dan tidak ada penyakit bawaan. Istrinya juga sekarang sedang dirawat di RS Columbia.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Salomo Tarigan
T RI BUN-MEDAN.com/Maurits
Juru bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (SGTPP) Covid-19 Mardohar Tambunan 

T RI BUN-MEDAN.com, Medan - 

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan menanggapi kabar meninggalnya seorang dokter muda dr Andhika KP, M.Ked (Paru), Sp.P(K).

Dokter spesialis paru yang meninggal dunia di Rumah Sakit Columbia Asia, Sabtu (1/8/2020).

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kota Medan dr Mardohar Tambunan menuturkan bahwa informasi tersebut adalah benar adanya.

"Iya benar, dia dinyatakan positif," ujar Mardohar Tambunan saat dikonfirmasi pada Sabtu (1/8/2020).

Dia juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pemulasaraan.

"Kami hanya sampai ke pemulasaraan saja," sambungnya.

Dokter yang masih berusia 30an ini meninggal dalam status positif covid-19 setelah dirawat di RS Columbia sejak satu minggu lalu.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia atau PDUI cabang Sumut, dr Rudi Sambas menyampaikan kabar duka tersebut.

Ia mengatakan almarhum merupakan rekan tugasnya saat menangani pasien covid-19 di RS GL Tobing.

"Iya dia rekan saya waktu jadi relawan covid-19, baru meninggal tadi pukul 11.00 WIB," katanya kepada T ri bun-Medan.com, Sabtu (1/8/2020).

Dokter yang akrab disapa Ruben ini menyayangkan upaya pemerintah dalam penanganan kasus covid-19. Khususnya kepedulian terhadap para tenaga medis.

"Kami akui saat ini para tenaga medis sudah kewalahan menangani pasien. Jumlah pasien terus bertambah sementara tenaga medis jumlah nya tidak bisa bertambah signifikan. Karena hal itu, jika yang bertugas terus diporsir akan sulit menjaga imunitas tubuh," kata Ruben.

Ia juga menyatakan turut berdukacita atas meninggalnya dr Andhika yang usianya masih di bawahnya.

"Beliau masih muda dan tidak ada penyakit bawaan. Istrinya juga sekarang sedang dirawat di RS Columbia. Semoga keluarga diberi ketabahan," tuturnya.

Ruben berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap para tenaga medis yang masih terus bertugas.

Seperti memastikan ketersediaan APD dan mengawasi penerapan protokol kesehatan yang ketat di masyarakat.

"Ketersediaan APD pun kadang masih kurang, kami harapkan pemerintah lebih serius akan hal ini.

Di mana kita lihat dari hari ke hari sudah ada tenaga medis yang gugur dalam bertugas," tutupnya.

Kembali kepada penuturan Mardohar Tambunan, dia menyampaikan bahwa pihaknya pihaknya belum mengetahui kapan pemakamannya.

"Kami belum tahu, tapi kayaknya tempat biasa," pungkasnya.

SOSOK dr Andhika di Mata Sejumlah Dokter

Dunia medis di Sumut berduka atas meninggalnya dr Andhika KP, M.Ked (Paru), Sp.P(K).

Dokter Andhika berpulang, Sabtu (1/8/2020) siang tadi, setelah sempat di rawat di RS Colombia - Medan karena virus corona (covid-19).

//

Proses salat jenazah almarhum dr Andhika KP, M.Ked (Paru), Sp.P(K) yang meninggal dunia di Rumah Sakit Columbia Asia, Sabtu (1/8/2020).
Proses salat jenazah almarhum dr Andhika KP, M.Ked (Paru), Sp.P(K) yang meninggal dunia di Rumah Sakit Columbia Asia, Sabtu (1/8/2020). (istimewa/t ri bun-medan.com)

Almarhum dr Andhika diketahui sempat bertugas sebagai relawan covid-19 di Rumah Sakit GL Tobing selama dua bulan.

Dokter spesialis paru, yang masih berusia 30an ini meninggal dalam status positif covid-19 setelah dirawat di RS Columbia sejak hampir dua minggu lalu.

Bertugas menangani covid-19 di Sumut, dr Andhika memberikan kesan yang baik bahkan bagi rekan tugasnya yang belum lama kenal.

IDI Cabang Medan berbelasungkawa atas meninggalnya dr Andhika KP, M.Ked (Paru), Sp.P(K) meninggal dunia di Rumah Sakit Columbia Asia, Sabtu (1/8/2020).
IDI Cabang Medan berbelasungkawa atas meninggalnya dr Andhika KP, M.Ked (Paru), Sp.P(K) meninggal dunia di Rumah Sakit Columbia Asia, Sabtu (1/8/2020). (HO/IDI MEDAN/t ri bun-medan.com)

"Saya baru dua bulan berkenalan dengan beliau, tapi rasanya seperti sudah lama. Beliau sangat ramah kepada saya walaupun saya junior jauh nya, tapi beliau tidak memandang saya seperti junior jauh di bawahnya, tapi seperti teman sebayanya," ujar dr Zuchri Darmawan, seorang dokter relawan covid-19 di RS GL Tobing yang sempat bertugas bersama almarhum kepada T ri bun-Medan.com Sabtu (1/8/2020).

Dikatakan dokter yang akrab disapa Dimas ini, almarhum sangat ramah dan rendah hati.

"Beliau baik dengan para rekan tugasnya. Semoga Allah menerima seluruh amal ibadah beliau dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah, amin," ungkapnya.

Ungkapan belasungkawa juga datang dari Aditya Ahmadi Ginting. Seorang dokter relawan covid-19 yang juga sempat menjadi rekan dr Andhika.

"Turut berduka cita atas meninggal nya dr Andhika. Beliau orang yang baik insya allah beliau meninggal dengan syahid," katanya.

 Bertambah Jumlah Dokter Meninggal, dr Andhika KP Sempat Dirawat di Rumah Sakit Colombia

Ahmadi mengatakan, istri dr Andhika juga tengah dirawat di RS Columbia.

"Mari kita doakan istri beliau yang juga seorang dokter spesialis yang sedang dirawat juga, agar dapat sehat dan tabah dalam menghadapin ujian ini," tambah nya.

Ia berharap pandemi covid-19 segera berakhir agar keadaan para tenaga medis tidak semakin memburuk.

"Bertambah lagi rekan sejawat dan senior saya menjadi korban keganasan covid 19 ini. Mari lah kita sama-sama berdoa untuk negeri dan bangsa ini agar pandemi ini dapat diselesaikan oleh pemerintah sang pemegang kebijakan," ungkap dr Aditya.

Saat dihubungi T ri bun-Medan.com, Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia atau PDUI cabang Sumut, dr Rudi Sambas juga turut berdukacita.

Ia mengatakan almarhum merupakan rekan tugasnya saat menangani pasien covid-19 di RS GL Tobing.

"Iya dia rekan saya waktu jadi relawan covid-19, baru meninggal tadi pukul 11.00 WIB," katanya.

"Beliau masih muda dan tidak ada penyakit bawaan. Istrinya juga sekarang sedang dirawat di RS Columbia. Semoga keluarga diberi ketabahan," tambahnya.

Ruben berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap para tenaga medis yang masih terus bertugas.

 BREAKING NEWS: Seorang Dokter Spesialis Paru di Medan Meninggal Dunia, Status Positif Covid-19

Seperti memastikan ketersediaan APD dan mengawasi penerapan protokol kesehatan yang ketat di masyarakat.

"Jika dokter dan tenaga medis terus berguguran siapa lagi yg akan menjadi garda terdepan, apakah para pejabat pemberi kebijakan bersedia menggantikan kami. Mohon untuk perhatiaannya kan banyak ahli-ahli di medan ini," tutupnya.

 Dokter Andhika Meninggal akibat Corona, IDI Medan Berduka: Semoga Amal Ibadah Diterima Allah SWT

(cr14/cr3/t ri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved