Toko Minuman Keras Ditutup selama Lockdown, Pria-pria Ini Tenggak Hand Sanitiser, 10 Orang Tewas
Kepala polisi distrik Siddharth Kaushal mengatakan orang yang meninggal telah mencampur hand sanitiser dengan air dan minuman ringan.
Kasus COVID-19 merupakan Andhra Pradesh menempati tertinggi ketiga di India, di bawah Maharashtra dan Tamil Nadu.
Mabuk Berat Masukkan Botol Anggur ke Tubuh

INDIA merupakan konsumen terbesar kedua minuman keras setelah China menurut data perusahaan riset di London, IWSR Drinks Market Analysis.
Konsumsi minuman keras oleh India mencapai lebih dari 663 juta liter, naik 11% dibandingkan tahun 2017.
Konsumsi per kapita juga naik.
India juga dikenal sebagai negara yang banyak mengonsumsi wiski, tiga kali lebih besar dibandingkan AS.
Rata-rata, hampir satu dari dua botol wiski yang diproduksi, terjual di India.
Namun, meningkatnya konsumsi minuman keras di India punya sisi gelap.
Sepertiga laki-laki di India mengonsumsi minuman keras, menurut laporan pemerintah dan lebih dari 14% warga India, yang berusia antara 10 hingga 75 tahun dikenal sebagai peminum.
Yang mengkhawatirkan, sepertiga peminum mengonsumsi minuman keras lokal berkualitas rendah dan banyak yang dioplos yang menyebabkan kematian.
Dikatakan, 30 juta orang mengonsumsi minuman keras "secara sembrono".
Maka tidak mengheran banyak kejadian aneh dan tak masuk akal saat pria-pria India ini mabuk berat.
Seorang pria berusia 29 tahun di distrik Nagapattinam Tamil Nadu, India dilarikan ke rumah sakit pemerintah, 31 Mei 2020, setelah mengeluh sakit perut yang parah.
Pada pemeriksaan, dokter terkejut melihat laporan pemindaian X-Ray yang menunjukkan sebuah botol kaca utuh di dalam perutnya.
Pria yang setengah sadar, kemudian mengatakan bahwa ia dalam keadaan mabuk ketika ia memasukkan botol melalui duburnya.