Toko Minuman Keras Ditutup selama Lockdown, Pria-pria Ini Tenggak Hand Sanitiser, 10 Orang Tewas

Kepala polisi distrik Siddharth Kaushal mengatakan orang yang meninggal telah mencampur hand sanitiser dengan air dan minuman ringan.

Editor: Tariden Turnip
dok
Toko Minuman Keras Ditutup selama Lockdown, Pria-pria Ini Tenggak Hand Sanitiser, 10 Orang Tewas . Ilustrasi hand sanitiser 

Setelah operasi selama dua jam pada hari 1 Juni 2020, dokter mengambil botol dari perut pria itu.

Kejadian aneh lainnya, dokter di Dumka, Assam, India, harus mengeluarkan dua kabel charger dari kandung kemih seorang pria berusia 35 tahun.

Lelaki itu dilaporkan depresi karena si istri kawin lari, sehingga dia memasukkan kabel itu ke dalam penis dalam keadaan mabuk.

Amita Rakshit, pemilik rumah sakit di Dumka, menceritakan awalnya pria itu datang ke departemen rawat jalan (OPD) dan mengaku sakit perut parah.

Laki-laki yang tak disebutkan identitasnya itu sama sekali tak menyebutkan kabel charger kepada dokter yang tengah bertugas.

"Dia menangis dan meminta kami menyelamatkan hidupnya. Kemudian dokter meminta melakukan pemeriksaan sinar. Saat itulah kami terkejut ada dua kabel di kandung kemih," jelas Rakshit.

Dilansir kompas.com dengan menguti Hindustan Times Minggu (7/6/2020), operasi dilakukan oleh Dr Sunil Kumar, di mana mereka berhasil mengeluarkan benda itu satu jam kemudian.

Mereka tidak menghitung panjang kabel yang dikeluarkan dari perut pasien. Tapi, dia memperkirakan masing-masing 45 cm.

Kabel charger hape masuk ke kandung kemih pria India
Kabel charger hape masuk ke kandung kemih pria India (india today)

Kepada tim medis, pria itu kemudian mengutarakan bahwa dia memasukkannya ke dalam penis dalam keadaan mabuk sekitar tiga bulan lalu.

"Awalnya, saya tidak merasakan apa pun saat kencing. Namun satu bulan kemudian, rasanya sakit yang semakin hebat," jelasnya.

Dia mengaku tidak bisa memberitahukan bahwa dia melakukan hal konyol tersebut ke orang lain.

Sebab, dia takut jika dianggap jelek.

Pria itu mengatakan, dia awalnya pergi ke Institut Ilmu Medis Rajendra (RIMS) di Ranchi.

Namun, dia kabur karena takut menerima kritik sosial.

Dr Kumar menjelaskan, lelaki itu awalnya tidak mengalami masalah ketika buang air kecil karena masih ada ruang di dalam kandung kemihnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved