Kisah Pilu Henry Pu Yi, Kaisar Termuda Sekaligus Terakhir China, Nasibnya Tragis di Pengujung Usia
Dalam usia muda ia sudah menghadapi berbagai masalah dalam keluarga hingga kondisi kerajaan yang tak lagi berpihak.
Kaisar muda berkacamata oval
Hanya tiga tahun setelah dilantik, keadaan politik Cina berubah drastis dan orang-orang berencana untuk menyingkirkannya.
Pu Yi kecil dikelilingi puluhan pelayan, ia bermain dengan mereka di lingkungan istana. Namun ia tidak tahu bahwa istananya ini adalah penjaranya.
Oleh karena masa kecilnya jauh dari perawatan orang tua normal, para pelayan pun memanjakannya.
Tidak ada yang berani mengajarkan disiplin kepada kaisar kecil ini. Pu Yi lantas berkembang menjadi anak yang suka menyiksa para kasim atau pelayan.
Pada tahun 1919, seorang diplomat asal Skotlandia bernama Reginald Johnston diangkat sebagai guru dan tutor untuk Pu Yi yang saat itu berusia 13 tahun.
Dikarenakan ia melihat ada yang tidak normal dalam penglihatan anak didiknya, Johnston bersikeras membawa Pu Yi ke dokter mata, dan dokter kemudian memutuskan bahwa ia harus memakai kacamata.
Tantangan keras pun datang dari para mantan selir kekaisaran yang mengatakan bahwa memakai kacamata adalah pelanggaran tradisi bagi Kaisar Naga.
Namun akhirnya Pu Yi boleh memakai kacamata. Pilihannya jatuh kepada kacamata berbentuk oval berlapis emas 14 karat.
Terinspirasi Raja Henry VIII dari Inggris
Beranjak remaja, Pu Yi memilih sendiri nama barat baginya, yaitu Henry. Ia terinspirasi oleh kisah Raja Henry VIII dari Inggris.
Namun ternyata seperti Henry VIII, Pu Yi juga menjadi kaisar pertama yang bercerai. Pada usia 16 tahun Pu Yi diberi empat foto gadis yang belum pernah dia temui untuk dipilih. Ia juga akan diberikan seorang istri kekaisaran dan seorang selir resmi kekaisaran.
Seperti Henry, semasa hidupnya Pu Yi punya lima orang istri. Namun tidak seperti Henry, Pu Yi dikabarkan tidak terlalu terlibat secara romantis dengan perempuan.
Pada 1931 istri keduanya yaitu Wenxiu, atau dikenal dengan nama resmi Permaisuri Shu, menceraikan kaisar muda ini. Dalam alasan perceraiannya, Permaisuri Shu menyatakan adanya “kekosongan hidup selama sembilan tahun.”
Istri ketiganya yaitu Li Yuqin, yang ditunjuk sebagai Selir Xiang, juga menceraikannya pada tahun 1945.
