GUNUNG SINABUNG TERKINI Pascaerupsi Subuh Tadi, Visual Gunung Sinabung Tertutup Kabut

Benar tadi subuh kembali lagi erupsi, tapi untuk ketinggian abu tidak dapat kita prediksi karena visualnya tidak kelihatan

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Salomo Tarigan
T R IBUN-MEDAN/M Nasrul
Pengamat Gunung Sinabung Armen Putra, memantau perkembangan aktivitas Sinabung di pos PGA Sinabung, Jalan Kiras Bangun, Simpangempat, Jumat (21/8/2020). 

Laporan Wartawan T r ibun-Medan.com/Muhammad Nasrul

T R IBUN-MEDAN.com, SIMPANGEMPAT -

Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, pada Jumat (21/8/2020) sekira pukul 05.17 WIB subuh tadi, dikabarkan kembali mengalami erupsi.

Informasi yang didapat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Sinabung, erupsi tadi terekam di alat pendeteksi getaran (seismic) dendam amplitudo maksimum 78 mm.

Dengan durasi kurang lebih 13 menit 41 detik.

"Benar tadi subuh kembali lagi erupsi, tapi untuk ketinggian abu tidak dapat kita prediksi karena visualnya tidak kelihatan," ujar Pengamat Gunung Sinabung Armen Putra, saat ditemui di Pos PGA Sinabung, Jalan Kiras Bangun, Simpangempat.

Amatan www.t r ibun-medan.com, setelah erupsi subuh tadi hingga saat ini visual Gunung Sinabung masih terlibat tertutup kabut. Visual kabut yang menutupi hampir seluruh bagian gunung ini, diperkirakan sisa kabut dari hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Karo terutama lingkar Sinabung kemarin sore.

Di kamera pengawas (CCTV) milik pos PGA Sinabung yang terpasang di empat daerah, juga terlihat menunjukkan visual Sinabung yang masih tertutup kabut. Dari keempatnya, terlihat berada di lokasi pos PGA Sinabung yang terletak di bagian Tenggara, kemudian CCTV Lau Kawar yang berada di bagian utara, selanjutnya CCTV Desa Kebayaken di bagian Timur Laut, dan CCTV Tiga Pancur atau di sebelah selatan.

"Kalau kita lihat, visual kabut ini memang dari faktor cuaca dan kemungkinan anginnya cukup tenang, makanya masih kabut," katanya.

Dirinya mengungkapkan, dengan masih adanya kabut yang menyelimuti sebagian besar badan Sinabung membuat proses pemantauan sedikit terganggu.

Pasalnya, jika sewaktu-waktu terjadi erupsi maka proses pengamatan tinggi kolom abu akan sulit diketahui.

"Ya paling kalau seperti ini kita jadi terkendala untuk melakukan pemantauan. Apalagi sampai saat ini, aktivitas Sinabung masih terus fluktuatif dan tremor masih terus ada," katanya.

Dengan masih tingginya aktivitas Gunung Sinabung, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat agar menjaga jarak aman dan tidak memasuki zona merah yang telah dilarang.

(cr4/t r ibun-medan.com)   

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved