Akhyar: Proyeksi Pendapatan Kota Medan dalam APBD Perubahan 2020 Diproyeksi Rp 4,69 Triliun
Berkurangnya proyeksi pendapatan daerah akibat dari terjadinya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sejak awal bulan Maret 2020.
TRIBUN-MEDAN.com - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, struktur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kota Medan Tahun Anggaran (TA) 2020 lebih kecil dari sebelumnya.
"Dari sisi pendapatan daerah tahun 2020 setelah perubahan diproyeksikan sebesar Rp 4,69 triliun lebih atau berkurang sebesar 22,93 persen dibandingkan dengan APBD sebelum perubahan," kata Akhyar seperti dalam keterangan tertulisnya.
Berkurangnya proyeksi pendapatan daerah ini, lanjut Akhyar, akibat dari terjadinya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sejak awal bulan Maret lalu.
Akhyar mengatakan itu dalam Rapat Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Kepala Daerah Kota Medan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan APBD Kota Medan Tahun 2020 Kota Medan di Gedung DPRD Medan, di Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, Rabu (2/9/2020).
Akhyar menjelaskan, berdasarkan pendapatan daerah yang diperkirakan, maka formulasi belanja daerah yang diajukan, yakni belanja tidak langsung diperkirakan sebesar Rp 2,77 triliun lebih dan belanja langsung sebesar Rp 2,42 triliun lebih.
Dengan demikian, lanjutnya, secara total jumlah belanja daerah diperkirakan sebesar Rp 5,19 triliun lebih.
"Sebagai akibat dari berkurangnya proyeksi pendapatan daerah, maka belanja daerah juga mengalami pengurangan yang cukup signifikan," katanya.
Adapun keseluruhan belanja daerah akan diprioritaskan pada upaya pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19.
Lalu juga untuk pembayaran kenaikan iuran serta tambahan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bagi masyarakat Kota Medan, bantuan sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19 serta upaya perbaikan infrastruktur kota.
Selanjutnya, dari sisi pembiayaan, guna menutupi defisit belanja daerah, maka ditetapkan perkiraan pembiayaan daerah, yaitu pembiayaan penerimaan sebesar Rp 506,81 miliar lebih dan pembiayaan pengeluaran sebesar Rp 10 miliar.
“Dengan demikian, pembiayaan netto dalam APBD Perubahan Tahun 2020 diproyeksikan Rp 496,81 miliar lebih," ungkapnya.
Akhyar menyebutkan, prioritas utama dalam perubahan APBD TA 2020 adalah pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Kota Medan.
Dia berharap, dengan dukungan anggaran yang tersedia, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dapat menurunkan angka penderita Covid-19.
"Kami juga berupaya untuk dapat mengatasi persoalan-persoalan dasar pembangunan kota, di antaranya peningkatan infrastruktur kota, pembangunan kawasan lingkar luar, dan peningkatan manajemen lalu lintas,” ujarnya.
Lalu, juga peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kualitas pelayanan umum lainnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/plt-wali-kota-medan-akhyar-nasution-menyampaikan-nota-pengantar-kepala-daerah.jpg)