Update Covid19 Sumut 5 September 2020

Hadapi Pandemi Covid-19 di Medan, IOM Siapkan Sejumlah Dukungan Strategis

Dukungan strategis yang diberikan IOM memprioritaskan program-program kemanusiaan yang membantu pengungsi dan masyarakat tidak terkena dampak.

TRIBUN MEDAN/PEMKO MEDAN
PENYERAHAN 16.863 APD dan Perlengkapan Kesehatan dari International Organization for Migration (IOM) kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam penanganan virus Covid-19, pekan lalu. 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN – Ancaman pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Semua lembaga dan institusi pemerintah, swasta, dan yang bersifat internasional masih harus bekerja keras melakukan langkah-langkah penanganan terhadap virus Corona ini.

Satu diantara lembaga yang masih terus melakukan langkah-langkah penanganan virus Corona adalah International Organization for Migration (IOM). Badan khusus PBB yang mengurusi permasalahan pengungsi ini telah menyiapkan sejumlah dukungan strategis dalam penanganan virus Corona, termasuk di Medan, Sumatera Utara.

Coordinator Indonesia Western Region IOM Mariam Khokhar didampingi National Program Coordinator IOM, Katheleen Lina menuturkan, dukungan strategis yang diberikan pihaknya memprioritaskan program-program kemanusiaan yang membantu pengungsi dan masyarakat agar tidak terkena dampak Covid-19. Di kota Medan, terdapat sekitar 1.800 pengungsi yang tinggal di 18 Community House (akomodasi) dan ke-1.800 pengungsi ini tinggal dan hidup bersama masyarakat sekitar.

Kenaikan Kasus Covid19 di Sumut 162 Kasus dan Tembus 7552 Kasus, Sembuh Ada 83 Orang

"Peran IOM adalah mendukung pemerintah Indonesia khususnya pihaknya imigrasi dalam membantu menangani pengungsi selama berada di Indonesia mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar, pemeliharaan kesehatan, dan dukungan mental. Dan ketika pandemi Covid-19 mewabah di seluruh dunia, IOM turut bekerja dan memastikan para pengungsi dalam keadaan yang aman dari paparan virus Corona," ujar Mariam, Selasa (1/9/2020).

COORDINATOR Indonesia Western Region IOM, Mariam Khokhar.
COORDINATOR Indonesia Western Region IOM, Mariam Khokhar. (TRIBUN MEDAN/HO)

Di masa awal pandemi,  IOM sudah memberikan informasi kepada pengungsi agar melakukan langkah-langkah preventif dalam pencegahan penyebaran virus Corona dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas di luar akomodasi serta tetap berada di dalam akomodasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan mandiri seperti belajar online atau berolahraga.

Bukan itu saja, tim dari IOM juga secara rutin melakukan komunikasi dengan pengungsi terkait protokol Covid yang harus diikuti dan berdiskusi mengenai tantangan yang mereka hadapi di masa pandemi. 

Dukungan strategis lainnya yang diberikan IOM adalah mendukung langkah dan upaya Pemerintah Kota Medan dalam menangani virus Corona dengan memberikan donasi berupa Alat Pelindung Diri (APD), masker, tempat cuci tangan, hingga tempat tidur medis.

7 Bulan Upaya Pemprov Tangani Covid-19, Gubernur Edy Rahmayadi Singgung Kedisiplinan Warga

“IOM sangat menghargai dan menghormati upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Medan dalam melawan pandemi Covid-19. Karena itulah, sebagai wujud dukungan strategis, IOM telah berdonasi beberapa kali ke Pemko Medan, pihak kecamatan Medan Tuntungan, pihak kecamatan Medan Selayang, RS Adam Malik, RS Pirngadi dan RS USU. Untuk rumah sakit, kami berdonasi tempat tidur medis, APD, dan alat kesehatan. Kami berharap, dukungan strategis ini dapat membantu Pemerintah Kota Medan khususnya dalam penanganan virus Corona,” ujarnya.

Untuk menjaga keharmonisan bersama antara pengungsi dan masyarakat, IOM juga telah melakukan beberapa program kohesi sosial yang bekerjasama dengan pihak kecamatan yakni community dialog, kegiatan sosial bersama masyarakat, dan penanaman pohon.

Community dialog merupakan wadah untuk saling mengenal satu sama lain antara pengungsi dan masyarakat setempat. Melalui community dialog ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang siapa itu pengungsi dan keberadaannya di Indonesia. Kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kohesi sosial juga didiskusikan dalam community dialog ini.

“Peserta community dialog adalah pihak kecamatan, warga sekitar community house (akomodasi), dan pengungsi,” lanjutnya.

Pihak Muspika Tuntungan, Puskesmas, dan IOM Sosialisaikan Covid-19 untuk Para Imigran

Beberapa program kegiatan sosial yang dilaksanakan pengungsi diantaranya  bergotong royong membersihkan parit, pembuatan mural di dinding sekolah, dan pangkas rambut yang pelaksanaannya bekerjasama dengan pihak kecamatan. Sedangkan penanaman pohon  pernah dilakukan tahun 2019 lalu dengan menanam 1200 pohon di Medan Zoo yang bekerjasama dengan Dinas Pertamanan Kota Medan.

Menurut Mariam, cukup banyak sebenarnya pengungsi di Medan yang telah ikut berkontribusi untuk lingkungan sekitar mereka tinggal. Tetapi bagaimanapun mereka tidak luput dari stigma negatif ketika salah seorang pengungsi melakukan kesalahan.

Ketika ada pengungsi yang melakukan kesalahan, tetap saja mereka tidak luput dari imbas stigma negatif tersebut.

Terkait keberadaan pengungsi di Medan dan di manapun, IOM berharap semua pihak dapat menerimanya dan memperlakukannya sama seperti yang lain.

Sebagai sesama manusia, tentu saja semua punya masa lalu dan kesusahan sendiri. Termasuk pengungsi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved