Razia Masker di Medan Hampir Berujung Adu Jotos, Sebagian Warga Melawan
Razia masker bakal semakin gencar setelah Pemko terbitkan perubahan Peraturan Walikota tentang Adaptasi Kebiasan Baru.
"Sanksi penahanan KTP itu kan lucu. Kemudian ada juga ditindak di tempat seperti push-up. Itu juga kurang mendidik dan tidak mencerdaskan. Solusinya harus dimulai dengan sosialisasi yang masif, yang menyentuh ke semua pelosok dan juga menyentuh hati masyarakat Kota Medan. Masyarakat harus paham bahwa penggunaan masker itu untuk melindungi diri dan juga melindungi orang lain," katanya, Kamis (10/9/2020).
Arifin mengusulkan, dibanding razia masker, pemerintah lebih baik menggencarkan program bagi-bagi masker.
"Daripada membuat posko razia masker, Pemko Medan lebih baik membuat posko masker gratis sehingga jika masyarakat tidak membawa atau tidak punya masker mereka lebih mudah memperolehnya," ujarnya.
Ia mengatakan, kebijakan bukan soal penindakan saja, tapi juga memfasilitasi. Saat ini katanya Pemko Medan memang dituntut untuk lebib sering jemput bola, daripada menunggu inisiatif masyarakat.
"Kita semua koar-koar pakai masker mu tapi kita nggak fasilitasi dengan baik, makanya kebijakannya jangan hanya di atas kertas saja. Kebijakan itu jangan hanya soal menindak saja. Makanya saya bilang sosialisasi ke seluruh pelosok, kemudian fasilitasi masyarakat agar dapat dengan mudah memperoleh masker aksi sejuta masker tidak cukup. 10 juta masker, itu baru sampai ke setiap individu," pungkasnya. (cr21)