Update Covid19 Sumut 14 September 2020

21 Dokter Meninggal Akibat Covid-19 di Sumut, IDI: Jangan ke RS Bila Tidak Perlu

Bagi masyarakat untuk tidak berpergian ke rumah sakit terlebih dahulu kecuali untuk urusan yang sangat mendesak.

TRIBUN MEDAN/HO
UCAPAN belasungkawa IDI Cabang Medan terhadap dokter di Medan yang meninggal akibat Covid-19. 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Jumlah tenaga kesehatan khususnya dokter yang meninggal akibat Covid-19 terus bertambah. Berdasarkan data yang dirilis PB IDI per 12 September  2020, terdapat 115 dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Dari jumlah tersebut sebanyak 21 dokter berasal dari Medan.

Menanggapi jumlah yang terus meningkat ini, Ketua IDI Medan, dr Wijaya Juwarna Sp THT-KL menyarankan bagi masyarakat untuk tidak berpergian ke rumah sakit terlebih dahulu kecuali untuk urusan yang sangat mendesak.

"Untuk masyarakat diharapkan tidak ke rumah sakit terlebih dahulu jika bukan untuk urusan yang sangat penting sekali," ujar Wijaya.

Setidaknya, terang Wijaya, hindari berkunjung ke rumah sakit di Sumut ini khususnya selama bulan September dan Oktober 2020.

"Terkhusus selama bulan September dan Oktober 2020," tambahnya.

Kematian Dokter Indonesia Tertinggi di Asia, IDI: Rasio Dokter Spesialis sangat Rendah

Ia juga menyampaikan beberapa hal terkait antisipasi melonjaknya jumlah dokter yang meninggal akibat Covid-19.

Yang pertama yakni harus segera dilakukan pemetaan dan pemisahan RS yang menangani Covid-19 dengan yang tidak menangani Covid-19.

"Pertama, para dokter diharuskan untuk tetap memakai APD yang standar. Kemudian, saya pikir sudah urgensi untuk melakukan pementaan dan pemisahan segera RS yang khusus menangani Covid-19 dan non-Covid 19," terangnya.

Ia juga menyarankan agar dokter yang berusia di atas 50 tahun untuk lebih banyak beristirahat dan mengatur jadwal dalam bekerja.

"Sejawat dokter yang berusia di atas 50 tahun agar mengatur waktu polinya tidak setiap hari, sehingga masih ada waktu untuk beristirahat dan berolahraga," tuturnya.

Untuk para dokter yang memiliki penyakit penyerta, Wijaya menyarankan untuk tidak membuka praktik sepanjang bulan September dan Oktober.

Dokter Bagi-bagi Masker di Jalan Sutomo, Sudah 100 Lebih Dokter Meninggal Akibat Corona

"Kami juga sarankan untuk sejawat dengan penyakit penyerta puasa dulu jangan berpraktik selama bulan September dan Oktober 2020 ini," katanya.

Kemudian, Wijaya mengatakan bagi para dokter yang menangani covid-19 agar bisa lebih fokus dan rotasi istirahat yang teratur dan cukup.

"Sejawat yang langsung menangani pasien Covid-19 diharapkan fokus saja, hindari menangani pasien non covid-19. Ada sistem rotasi dua minggu kerja dan dua minggu istirahat," tambahnya.(cr14/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved