Breaking News

Fakta Selengkapnya Rinaldi Alumni UGM Dibunuh dan Dimutilasi Teman Kencannya Lulusan UI

Satu Pelaku Ternyata Lulusan UI dan Berkenalan dari Media Sosial Tinder dan Berlanjut ke WhatsApp (WA)

Editor: AbdiTumanggor
tribunnews/ist
Laeli Atik Supriyatin (LAS), satu dari dua tersangka pembunuh Manajer HRD Rinaldi Harvey Wismanu 

Fakta-fakta Selengkapnya Kasus Rinaldi Harley Wismanu Dibunuh dan Dimutilasi Teman Kencan. Satu Pelaku Ternyata Lulusan UI dan Berkenalan dari Media Sosial Tinder dan Berlanjut ke WhatsApp.

T R IBUN-MEDAN.COM - Polda Metro Jaya berhasil mengungkap  kasus pembunuhan Manajer HRD Rinaldi Harley Wismanu (32 tahun) yang jasadnya dimulasi jadi 11 bagian dan disimpan di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Dua pelaku adalah sepasang kekasih bernama Djumadil Al Fajri (DAF) alias Fajri, 26, dan Laeli Atik Supriyatin (LAS), alias Laeli, 27.

Dalam kasus ini, LAS berperan merayu RHW hingga korban mau memberitahu PIN ATM-nya.

Padahal PIN ATM tidak boleh diberitahu kepada orang lain. 

Setelah dibunuh dan jenazahnya dimutilasi,  rekening korban dikuras oleh kedua tersangka.

"Mereka menguras rekening korban dengan membeli logam mulia, motor Yamaha Nmax, dan sewa rumah di Cimanggis, Depok," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat merilis kasus ini, Kamis (17/9/2020).

LAS menguras rekening senilai Rp 97 juta yang diambil lewat ATM korban. 

Menurut Nana, uang tersebut digunakan pelaku untuk menyewa satu unit kamar apartemen dan rumah yang rencananya untuk mengubur korban di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Uang tersebut juga sudah digunakan pelaku untuk membeli barang berharga lainnya.

"Ada 11 emas antam kurang lebih totalnya 11,5 gram, dua laptop, jam tangan perhiasan dan motor NMax," katanya.

Pembunuhan ini bermula ketika korban berkenalan dengan LAS melalui aplikasi Tinder.

Setelah intens berkomunikasi lewat WhatsApp, RHW dan LAS memutuskan untuk bertemu pada Senin (7/9/2020).

Pada Rabu (9/9/2020), keduanya menyewa kamar di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Kamar itu disewa selama tiga hari hingga Sabtu (12/9/2020).

"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Nana.

Ketika korban dan LAS sedang berhubungan intim, DAF keluar dari tempat persembunyiannya.

DAF langsung menghampiri LAS dan memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu bata sebanyak tiga kali.

Selain itu, jelas Nana, DAF juga melakukan tujuh tusukan kepada RHW hingga korban meninggal dunia.

Di hari dan lokasi yang sama, jenazah RHW dimutilasi menggunakan gergaji dan sebilah golok.

Dua tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat pria di Apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).
Djumadil Al Fajri (DAF) dan Laeli Atik Supriyatin (LAS), tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat pria di Apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Pasangan Kumpul Kebo

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Handik Zusen mengatakan Fajri dan Laeli adalah pasangan kumpul kebo.

Bahkan kata Handik, Fajri diketahui sudah beristri.

"Tersangka DAF sudah beristri dan dari identitasnya tercatat tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan," kata Handik, Kamis (17/9/2020) malam.

Sementara Laeli katanya belum menikah dan diketahui warga Jawa Tengah dari kartu identitasnya.

"Keduanya pasangan kumpul kebo dan tinggal mengontrak atau sewa kost, berpindah-pindah bersama. Pernah di Depok sampai ke Jakarta," katanya.

Menurut Handik, DAF pernah menjadi sopir taksi online. Namun kini berhenti dan bekerja serabutan.

"Sementara Laeli berjualan kamera drone secara online. Laeli juga menguasai pemetaan lokasi lewat aplikasi khusus," katanya.

Handik mengatakan karena desakan ekonomi, keduanya akhirnya berupaya menguasai harta korban Rinaldi Harley Wismanu, dengan membunuh dan memutilasinya.

Saat dihadirkan ke hadapan wartawan dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis sore, Fajri dan Laeli  mengenakan baju tahanan warna oranye dengan kedua tangan diborgol ke depan.

Fajri yang ditembak di kedua kakinya karena berupaya kabur saat ditangkap, menggunakan kursi roda.

Ia kerap menundukkan wajahnya sepanjang konferensi pers.

Sementara Laeli yang mengecat rambut sebahunya menjadi pirang juga melakukan hal sama.

Laeli kerap menundukkan wajahnya dan menutupinya dengan rambut pirangnya.

Pada Sabtu (12/9/2020), potongan tubuh korban yang dibungkus plastik kresek dan dimasukkan ke koper dibawa ke Apartemen Kalibata City.

Itu adalah hari di mana keluarga korban melapor ke Polda Metro Jaya terkait orang hilang.

Empat hari kemudian, jenazah korban yang sudah dimutilasi ditemukan di sebuah kamar di lantai 16 Tower Ebony.

Penangkapan di Depok

Sebelumnya polisi mengamankan dua tersangka seorang pria dan seorang wanita di Perumahan Permata Cimanggis, Cimpaeun, Tapos, Kota Depok, pada Rabu (16/9/2020) sore sekira pukul 17.00 WIB

Diduga, keduanya terlibat kasus pembunuhan Manajer HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (RHW), 32, yang jasadnya dimutilasi dan ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Menurut kesaksian salah satu warga bernama Arnet, kedua terduga ini sempat melarikan diri saat dikejar polisi.

Bahkan, keduanya nekat memanjat atap rumahnya hingga ke atas genting demi meloloskan diri.

"Mereka naik ke atas genting, jadi bisa naik gitu rumahnya. Tapi dibawah sudah dikepung petugas," kata Arnet di lokasi kejadian, Kamis (17/9/2020) dini hari.

Terduga pria, lanjut Arnet, hanya mengenakan handuk yang menutupi bagian tubuhnya ketika diamankan.

"Yang laki-laki cuma pakai handuk pas sudah ditangkap di bawah, tapi tangannya ke belakang gitu sudah diborgol," jelasnya.

Arnet menuturkan, ia mengetahui penangkapan tersebut saat dirinya baru saja pulang kerja.

"Saya baru balik kerja, gak tahunya dekat rumah ramai banyak polisi. Akhirnya saya masuk ke dalam rumah," bebernya.

Kemudian, Arnet memutuskan untuk mencaritahu apa yang sedang terjadi di kawasan rumahnya.

"Pas saya keluar lagi pada lari-lari, terus ditangkap cowoknya. Yang ceweknya udah duluan," kata Arnet lagi.

"Pas saya tanya-tanya, katanya itu yang ditangkap ada hubungannya sama yang pembunuhan mutilasi di Kalibata," timpalnya lagi.

Setelah itu, Arnet mengatakan bahwa ke-duanya pun dibawa oleh aparat Kepolisian.

"Langsung dibawa, nah tadi pukul 23.00 WIB datang lagi. Kaya reka ulang penangkapan gitu bang ada juga laki-laki sama wanitanya yang tadi ditangkap," ujarnya.

Korban Alumni UGM

Rinaldi Harvey Wismanu (RHW) korban mutilasi di Apartemn Kalibata City merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).

RHW tercatat masuk Fakultas Ilmu Budaya UGM pada tahun 2006.

"Iya benar, terkonfirmasi tercatat sebagai alumni Universitas Gadjah Mada (UGM)," ujar Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, Kamis (17/09/2020).

RHW yang bekerja sebagai HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi ini masuk Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2006. Ia masuk di Fakultas Ilmu Budaya.

"Alumni dari Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2006," urainya.

Rinaldi Harley Wismanu
Rinaldi Harley Wismanu (screegrab youtube)

Iva menyampaikan mendengar kabar tersebut, keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan turut berduka cita yang mendalam.

"Keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berduka cita, kita kaget, kita sedih, semoga mendapatkan tempat terindah di sisi Tuhan, keluarga yang ditunggalkan diberikan kesabaran," ucapnya.

Duka Orangtua Rinaldi Harvey Wismanu

Suasana duka menyelimuti rumah Sulistiyani yang berada di Jalan Nologaten, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman sejak Kamis (17/9/2020).

Banyak kerabat dan sanak saudara mulai berdatangan untuk memberikan bela sungkawa kepada keluarga Sulistiyani yang kini masih menanti kedatangan jenazah putranya bernama Rinaldi Harley Wismanu (32) yang diduga menjadi korban mutilasi di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan Rabu (16/9/2020) kemarin.

Ibu korban masih belum bisa ditemui, kecuali untuk menyambut para kerabat yang melayat.

Berkali-kali ibu yang akrab disapa Lisa tersebut menceritakan kesedihannya kepada pelayat satu persatu.

Ia masih belum menyangka, anak pertamanya itu harus meninggal di masa muda dengan cara yang tragis.

"Ibu belum bisa ditemui. Masih shock kondisinya," kata keponakan Rinaldi, bernama Aden Putera Ichlasul Amal saat ditemui Tribunjogja.com.

Aden menjelaskan, saat ini pihak keluarga masih menunggu jumpa pers dari pihak kepolisian terkait motif pembunuhan terhadap Rinaldy.

Ia berharap polisi memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku atas apa yang dilakukan kepada Rinaldy.

"Ya harus dihukum yang setimpal. Saat ini kami masih menanti kabar dari Jakarta. Papa-nya om Rinaldi sudah berangkat ke Jakarta kemarin siang untuk test DNA. Sekarang tinggal kejelasan pelaku saja," tegas Aden.

Hingga pukul 13.59 WIB, rumah duka di Jalan Nologaten, Sleman tersebut masih didatangi kerabat yang hendak melayat.

Komunikasi Terakhir 

Pihak keluarga terduga korban mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan terakhir berkomunikasi dengan Rinaldi Harley Wismanu pada Rabu (9/9/2020).

Kala itu sang ibu bernama Sulistyani masih sempat berkomunikasi dengan putranya siang hari.

Bahkan, Rinaldy memiliki keinginan agar ibu dan bapaknya segera berangkat umroh.

Tak disangka, obrolan tersebut justru menjadi obrolan terakhir Rinaldy dengan keluarga karena Rabu malamnya pihak keluarga sudah tidak dapat menghubungi Rinaldy.

"Terakhir itu hari Rabu masih komunikasi. Om Rinaldy bilang, pokoknya ibu harus segera umroh biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu," kata keponakan Rinaldi, bernama Aden Putera Ichlasul Amal di rumah duka, menirukan percakapan Rinaldi dengan ibunya.

Seusai percakapan tersebut, pihak keluarga mulai putus komunikasi. Semua keluarga besar pun merasa khawatir.

"Karena om Rinaldi ini anak pertama. Baik sekali kepada adik-adiknya dan keponakan. Kalau keponakan paling dekat dengan saya. Ya kami mulai khawatir semenjak itu kok hp-nya tidak bisa dihubungi," katanya.

Selang tiga hari, tepatnya pada Sabtu (12/9/2020) pihak keluarga mendapat kabar Rinaldy dinyatakan hilang.

"Saya dapat kabar dari kakak saya di Jakarta. Om Rinaldy beberapa hari tidak kembali ke kamarnya, itu sejak kami sekeluarga putus komunikasi," imbuh Aden.

Sebagai orang terdekat almarhum, Aden sangat merasa kehilangan.

Saat diwawancara beberapa saat air matanya menetes. Ada satu hal yang sulit ia lupakan.

Sejak menetap di Jakarta, ia selalu rutin dua bulan sekali bermain ke apartemen Rinaldy.

"Paling suka main game, dan nonton film," kenangnya.

Kebiasaan voting untuk menentukan jenis film yang ingin ditonton pun sepertinya sudah tidak bisa lagi diulang oleh Aden bersama almarhum.

"Selama ini ya saya sering main ke apartemennya. Hampir dua bulan sekali saya pasti ke sana. Paling suka om itu nonton film. Kami selalu voting untuk menentukan film yang ingin ditonton. Kebetulan ada adik-adiknya juga di sana," kata Aden.

Menurut Aden, Rinaldy menetap di Jakarta sudah hampir dua tahun. Sebelumnya ia sempat menyelesaikan studi S2 di Jepang.

Setelah itu, Rinaldy bekerja di perusahaan kontraktor Jepang yang membuka cabang di Indonesia.

"Di Jakarta hampir dua tahun. Karena apartemennya dulu kan di Tamansari Sudirman, dan sekarang pindah di Semanggi ini," pungkasnya.

Satu Pelaku Lulusan UI

Dikutip dari TribunJakarta.com, menurut Polda Metro Jaya, seorang tersangka Laeli Atik Supriyatin (LAS), 27 tahun, lulusan dari universitas ternama.

Setelah ditelusuri, ternyata LAS lulusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia atau FMIPA UI angkatan 2012. 

"Tersangka LAS ini adalah seorang sarjana dari salah satu universitas terkenal (UI). Sarjana MIPA atau Kimia. Ia pernah bekerja di salah satu perusahaan besar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2020).

Yusri menjabarkan, LAS dikenal sebagai anak yang pintar selama proses perkuliahan.

Bahkan, ia sempat mengikuti olimpiade kimia tingkat Provinsi.

Belakangan, ia disibukan dengan kegiatan mengajar di beberapa universitas.

"Itu kesehariannya. Tapi di kondisi pandemi ini dia mengakui kalau dia menganggur dan berkenalan dengan tersangka DAF yang awalnya hanya kerja sebagai tukang ojek," jelasnya.

BACA • Pelaku Mutilasi Rinaldi Harley Ternyata Lulusan Universitas Indonesia (UI), Ini Kata Mantan Ketua BEM UI, Faldo Maldini

Awal mulanya, LAS dan DAF berencana untuk memeras korban. 

LAS bertindak untuk pemancing korban melalui aplikasi untuk bertemu dan melakukan persetubuhan di salah satu apartemen. 

Kemudian, DAF berpura-pura sebagai suami korban dan kemudian bertindak untuk memeras harta korban.

"Apabila tidak terlaksana pemerasan, maka disepakati kedua belah pihak untuk dilakukan eksekusi sampai dengan pembunuhan. Nah sebelum korban dieksekusi, tersangka LAS ini memaksa meminta password HP korban," kata Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

Polisi menjerat kedua tersangka pembunuhan dan mutilasi Kalibata City itu dengan Pasal 340 dan Pasal 338 dan 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana.

Keduanya terancam dihukum maksimal dengan pidana mati atau penjara seumur hidup. (*)

*****

 Pemilik Bus Pelangi Ternyata Gembong Narkoba, Modifikasi Armada untuk Angkut Sabu dari Aceh

 Mendagri Tito Karnavian Tegaskan Jangan Ada Lagi Pengumpulan Massa di Tahapan Pilkada Berikutnya

Rinaldi Harley Wismanu dibunuh Fajri saat berhubungan badan dengan LAS (27) alias Laeli.

TRI BUN-MEDAN.COM -- Manager HRD PT Obayashi Rinaldi Harley Wismanu (32) dibunuh saat sedangberhubungan badan dengan pelaku.

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Rinaldi Harley Wismanu dibunuh oleh DAF (26) alias Fajri.

Rinaldi Harley Wismanu dibunuh Fajri saatberhubungan badan dengan LAS (27) alias Laeli.

Rinaldi Harley Wismanu dibunuh di kamar Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Puasat pada 9 September 2020.

Rinaldi Harley Wismanu dibunuh menggunakan batu bata dan pisau.

"Ini adalah kasus pembunuhan berencana yang dilakukan DAF dan LAS, keduanya pasangan kekasih," kata Nana Sudjana dikutip dari Warta Kota.

Menurut Nana, DAF dan LAS berniat menguasai harta Rinaldi Harley Wismanu.

Setelah menghabisi nyawa Rinaldi Harley Wismanu, tersangka menguras uang direkening korban senilai Rp 97 juta.

"Tersangka DAF ini perannya sebagai eksekutor atau yang membunuh korbanserta memutilasinya. 
Sementara LAS perannya mengajak korbanRinaldi untuk bertemu dan menyewa apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat," kata Nana.

Kenal Lewat Tinder

Nana Sudjana menjelaskan Rinaldi Harley Wismanu kenal dengan Laeli lewat Tinder.

Sudah satu tahun Rinaldi Harley Wismanu kenal dengan Laeli.

Dari Tinder, percakapan Rinaldi Harley Wismanu dan Laeli berlanjut di WhatsApp.

"Mereka janjian bertemu pada 7 September di Apartemen Pasar Baru," kata Nana.

Saat itu Laeli berniat pinjam uang Rp 2 juta dari Rinaldi Harley Wismanu.

Sampai kemudian keduanya bertemu.

"Tanggal 7 September keduanya bertemu dan menyewa satu kamar Apartemen Pasar Baru Mansion di Jakarta Pusat. Mereka menyewa sampai tanggal 12 September," kata Nana.

Dibunuh Saat Hubungan Badan

Sejak awal kata Nana apa yang dilakukan LAS dengan Rinaldi diketabui oleh DAF.

"DAF ini adalah pacar LAS. Mereka sudah merencanakan untuk menghabisi Rinaldi. Sebab LAS tahu bahwa korban ini memiliki finansial lebih atau orang berada" kata Nana.

Karenanya kata Nana, dalam pertemuan LAS dengan Rinaldi sebelumnya, LAS mengetahui nomor PIN ATM korban.

tribunnews
Korban (kiri) dan pelaku mutilasi (kanan) di Apartemen Kalibata City. (kolase Youtube dan TribunJakarta.com)

Kemudian kata Nana, pada 9 September LAS dan Rinaldi kembali janjian bertemu dan bersama-sama masuk ke kamar Apartemen Pasar Baru Mansion yang sudah disewa sebelumnya.

"Namun sebelum LAS dan korban masuk,tersangka DAF sudah mendahului masuk ke kamar apartemen dan bersembunyi di kamar mandi," kata Nana.

Kemudian tambah Nana, korban dengantersangka LAS sempat berbincang di kamar apartemen.

"Setelah berbincang, korban dan LAS kemudian berhubungan badan. Ketika keduanya berhubungan itulah, tersangkaDAF keluar dari kamar mandi dan menghantamkan batu bata yang sudah disiapkan ke kepala korban sebanyak 3 kali. Lalu menusuk tubuh korban dengan pisau 7 kali hingga korban meninggal dunia," kata Nana.

Awal Mula Mutilasi

Setelah korban meninggal dunia kata Nana, keduanya sempat kebingungan untuk membuang dan menyembunyikan jenasahkorban.

"Kemudian keduanya sepakat memotong-motong tubuh korban untuk memutilasinya," kata Nana.

Keduannya kata Nana sempat keluar apartemen untuk membeli golok dan gergaji guna keperluan memutilasi tubuh korban.

tribunnews
Rumah kontrakan pasutri pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Renaldi, di Perumahan Permata Cimanggis, RT 2/RW 20, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok. (WARTA KOTA/BUDI SAM LAW MALAU)

"Jenasah korban sempat mereka pindahkan dari tempat tidur ke kamar mandi di apartemen itu," ujarnya.

Setelah membeki golok dan gergaji mereka kembali ke apartemen dan melakukanmutilasi. "Ini salah satu kejahatan yang sangat keji yang mereka lakukan. Jenasah dimutilasi menjadi 11 bagian dimasukkan ke dalam tas kresek. Lalu disimpab di dua koper dan satu ransel," katamya.

Jenasah korban yang dimutilasi itu kata Nana kemudian di bawa pelakumenggunakan mobil taksi onlen ke apartemen Kalibata City yang juga disewapelaku.

"Di sana di lantai 16 apartemenKalibata City, jenasah mutilasi mereka simpan," kata Nana.

Para pelaku kata Nana, emudian mencari rumah kontrakan dan mendapatkanya di Perumahan Permata, Tapos, Depok.

"Di rumah kontrakan itu, kedua pelakuberencana mengubur jenasah korban yang dimutilasi untuk menghilangkan jejak," katanya.

Di belakang rumah kontrakan di Tapos, Depok itulah kata Nana, pelaku sudah sempat membuat lubang untuk mengubur jenasah korban.

"Namun keduanya berhasil kami tangkap di Perumahan Permata Cimanggis, Tapos, Depok itu pada Rabu 16 September 2020 kemarin," kata Nana.

Saat dibekuk katanya DAF sempat berupaya melarikan diri. "Sehingga kami lakukan tindakan tegas dan terukur melumpuhkan pelaku dengan timah panas," ujarnya.

tribunnews
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (kedua kiri), didampingi Kabid Humas Kombes Yusri (kiri), Dirkrimum Kombes Tubagus Ade Hidayat, dan Wadirkrimum AKBP Dedy Murti (kanan), memberikan keterangan kepada wartawan terkait pengungkapan pelaku mutilasi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2020). Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku mutilasi yang merupakan sepasang kekasih beerikut barang bukti. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) ()

Terhadap kedua pelaku kata Nana dikenakan Pasal 340 KUHP tentangpembunuhan berencana serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa. 

"Yang ancaman hukumannya maksimal pidana mati, atau seumur hidup atau sekurangnya pidana penjara hingga 20 tahun," kata Nana.

Dua pelaku pembunuhan dan mutilasiterhadap Renaldi Harley Wismanu (32), manajer HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi, yang jenasahnya ditemukan di Aparteme Kalibata City, Rabu (16/9/2020) malam, sempat mengaku pasangan suami istri saat akan menyewa rumah kontrakan di Perumahan Permata, Tapos, Depok.

Kedua pelaku dibekuk aparat Polda Metro Jaya dari rumah yang baru mereka kontrak di Perumahan Permata Cimanggis, RT 2/RW 20, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Rabu (16/9/2020) sekitar pukul 16.30.

(****)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kuras Rekening Korban Mutilasi di Apartemen Kalibata, Pelaku Borong Emas hingga Beli Motor,  dari Tribunjogja.com dengan judul Sebelum Menghilang, Rinaldy Sempat Pamit Ingin Meeting dan Paksa Orang Tuanya Umroh, Keluarga Rinaldy Ingin Pelaku Pembunuhan Mendapat Hukuman Setimpal dan TribunnewsBogor.com berjudul:HRD Rinaldi Harley Wismanu Dibunuh Saat Hubungan Badan dengan Pacar Tersangka, Awalnya Pinjam Uang

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved