Emak-emak di Tanjungmorawa Ributi Judi Modus Game Tembak Ikan, Kapolsek Butuh Duit Sebagai Bukti

Siti dan emak-emak lain tidak ingin anak-anak di lingkungan mereka terjerumus dalam tindak perjudian bermodus game ketangkasan.

"Kami takut mental anak-anak kami rusak gara-gara itu. Kemarin sempat buka 24 jam mereka," kata Siti.

Kalaupun polisi menyamakan judi tembak ikan ini dengan Timezone, barangkali polisi harus bertanya kenapa bisa beroperasi selama 24 jam.

Timezone saja, kata warga, ada waktu operasionalnya.

Kalau judi tembak ikan ini jelas, murni ingin mencari uang dari para pemain.

• Gerebek Lokasi Judi Tembak Ikan, Polisi Tangkap Delapan Pria

Terpisah, Lurah Pekan Tanjungmorawa Ibnu Hajar mengaku sangat mendukung apa yang dilakukan oleh warga.

Kata Ibnu, dia sendiri sudah pernah melaporkan masalah ini pada Polsek Tanjungmorawa.

Bahkan, Ibnu menyampaikan lokasi perjudian ini ada di dua tempat, yakni di Jalan Irian, Gang Pendidikan Lingkungan I, persis di sebelah sekolah Yayasan Pendidikan Tamora.

Kemudian, di Jalan Irian, Gang Beringin, persisnya di belakang vihara.

"Karena bolak-balik didemo masyarakat, sekarang mereka tutup. Tapi pengelolanya ini bandel," kata Ibnu.

• Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Kawasan Biru-Biru, Amankan 10 Orang dan Mesin Judi Tembak Ikan

Pernah suatu ketika, lokasi judi itu digerebek polisi. Saat penggerebekan, polisi menyita satu unit mesin.

Belakangan, setelah digerebek, perjudian itu beroperasi kembali.

"Kayaknya ada oknum yang memback-up," terang Ibnu. Ia mengatakan, wajar saja emak-emak di wilayahnya protes.

Sebab, permainan tembak ikan ini adalah perjudian.

Tak sedikit emak-emak yang komplain lantaran suaminya bermain judi dan menghabiskan uang di sana.