Bahaya Mi Instan bagi Perempuan bila Dimakan 2 Kali Seminggu, Ini Penyakit yang Mendera
wanita yang mengonsumsi mi instan dalam dua kali atau lebih dalam seminggu akan berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik
Jual 2 Mobil Mewah setelah Tinggal di Jogja, Zaskia Adya Mecca: Malu Pakai Mobil Gituan di Sini
Sejoli Mesum di Gunung Memantik Sisi Emosional Fiersa Besari, Mengecam tapi juga Sedih
Pelawak Kondang Malih Tong Tong Nikahi Perempuan 40 Tahun Lebih Muda, Tak Sanggup Menduda
Menilik Potret Wajah Selebriti Top Dunia Tanpa Riasan, Ada Lady Gaga, Madonna hingga Charlize Theron
Tertangkap Satelit Buaya di Nunukan Perairan Mansapa Ukurannya Lebih Besar dari Perahu Nelayan
Ruben Onsu Buka Suara soal Kedekatan Ivan Gunawan dan Bella Aprilia, Dari Temen Jadi Demen
Audi Marissa Resmi Dinikahi Anthony Xie, Lihat Potret Bahagianya di Hari Pernikahannya
Mi instan sendiri mengandung banyak karbohidrat tepung serta kandungan garam sodium yang tinggi.
Tak hanya penyakit itu saja, penelitian yang dilakukan oleh Dr Hyun Joon Shin di Amerika menunjukkan risiko yang lebih besar perempuan.
Hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition itu menyebutkan, wanita yang mengonsumsi mi instan dalam dua kali atau lebih dalam seminggu akan berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan dengan yang tidak makan mie instan sama sekali.
Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang terjadi secara bersamaan seperti peningkatan tekanan darah, kadar gula darah yang tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta kenaikan kadar kolesterol yang tidak biasa.

Dilansir dari healthline.com, beberpa peneitian juga mengatan bahwa kandungan MSG dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak.
Satu studi menemukan bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa.
Meskipun MSG kemungkinan aman dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap MSG dan harus membatasi asupannya.
Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG. Penderita mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan.