Klaster Baru Corona Pasar Melati Medan
Seorang Anak Menangis Saat Akan Dirapid di Pasar Melati, Ternyata Keponakan Pedagang yang Meninggal
Petugas tampak kesusahan dan butuh waktu hingga beberapa menit untuk membuka tangan sang anak dan mengambil darahnya.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang anak terlihat menangis dan berlari ketakutan saat mengikuti rapid test yang diadakan Dinas Kesehatan Kota Medan di Pasar Melati Medan, Rabu (23/9/2020).
Amatan Tri bun, anak yang dibawa ibunya tersebut awalnya duduk dengan tenang untuk mengikuti rapid.
Namun setelah melihat sejumlah pedagang yang dirapid, anak tersebut lari terbirit-birit hingga sampai-sampai harus dikejar ibunya.
Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting bahkan ikut mengejar sang anak.
Saat dibawa kembali, Topan memberitahukan sang anak yang telah menangis terisak-isak tersebut bahwa rapid testnya tidak sakit.
• Pasar Melati Jadi Klaster Baru Covid-19 di Medan, Tim Gabungan Kembali Razia Masker
"Tidak sakit hanya seperti ditekan pulpen," katanya.
Petugas pun mulai untuk mengambil sampel darah anak tersebut.
Petugas tampak kesusahan dan butuh waktu hingga beberapa menit untuk membuka tangan sang anak dan mengambil darahnya.
Ternyata saat diwawancarai, Ibu sang anak boru Ginting menyebutkan bahwa anak tersebut adalah keponakan dari ibu pedagang sayur yang meninggal akibat Covid-19 di Pasar Melati.
"Jadi kami itu masih keluarga sama pedagang yang meninggal kemarin. Jadi anakku ini keponakan dari suaminya ibu itu," katanya saat diwawancarai Tri bun.
Dikatakannya, dirinya juga sempat membeli sayuran dari ibu tersebut bahkan menanyakan kebaradaan ibu tersebut.
• Seorang Pedagang Meninggal, Pasar Melati Langsung Ditutup
"Sering sih aku belik sama dia. Tapi enggak tiap harilah. Terakhir aku beli sama anaknya yang paling kecil. Tapi cuma pas hari jumat itu ku tanya sama anaknya, mamak masuk rumah sakit katanya di Rumah Sakit Bina Kasih. Udah lama dia sakit. Yang aku tahu dia sakit lambung," ungkapnya.
Boru Ginting menerangkan bahwa alasannya mengikuti rapid test untuk memastikan dirinya tidak tertular Covid-19.
"Alasan ngikuti rapid karena waspada. jadikan anakku sering belanja sama dia," katanya.(vic/tri bun-medan.com)