Fahri Hamzah Dihujat lantaran Mendukung Putra Jokowi di Pilkada Solo, Begini Respons Menohoknya
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menjawab tudingan yang dilangkan padanya, setelah mendukung Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.
Politikus partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan penghargaan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan membuatnya berhenti mengkritik pemerintah.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mendapatkan Bintang Mahaputra Nararya dari Presiden Jokowi yang secara resmi diberikan di Istana negara, Kamis (16/8/2020).
"Ini bukan berarti saya berhenti mengkritik. Saya akan terus mengkritik karena Presidennya menghargai kritik," kata Fahri Hamzah.
Menurut Fahri, Presiden memberikan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan sebagai kepala negara yang diatur dalam undang-undang.
Salah satu poin dari pemberian penghargaan tersebut yakni berbeda pandangan bukan berarti bermusuhan.
"Saya kira ini poin poin yang harus dirayakan sebab di bawah sering muncul gerakan gerakan yang nampak seperti kita tidak bersatu. Kesan kesan itulah yang harusnya ditonjolkan presiden sebagai kepala negara dalam situasi Covid-19 dimana kita harus bersatu menghadapi kemungkinan kemungkinan yang ada," katanya.
Apalagi menurut Fahri Hamzah, Presiden menyatakan sangat menghormati kritik.
Hal tersebut menjadi pembelajaran bagi siapapun untuk menghormati kritik.
"Kalau Presiden saja menghormati kritik harusnya yang lain juga menghormati kritik," katanya.
Saat Fahri Hamzah dan Fadli Zon Mendapatkan Tanda Bintang Kehormatan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan tanda bintang kehormatan kepada politikus Gerindra Fadli Zon dan Fahri Hamzah di Istana Negara, Kamis, (13/8/2020).
Penganugerahan tersebut mendapatkan kritik banyak pihak karena menilai Fadli dan Fahri kerap menentang kebijakan Presiden Jokowi.
Usai acara penganugerahan tanda jasa dan tanda kehormatan kepada 53 orang termasuk di dalamnya Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Presiden lantas menjelaskan alasan penganugerahan kepada dua kritikus tersebut.
Presiden bahkan mengajak Fadli Zon dan Fahri Hamzah berbicara kepada media mengenai penganugerahan tanda jasa dan tanda kehormatan.
Ada momen menarik ketika Presiden menjelaskan adanya pertanyaan mengapa menganugerahkan tanda kehormatan kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang sering bersebrangan dengan pemerintah.
Fahri Hamzah yang mengenakan masker tertawa saat presiden menjelaskan hal tersebut.
"Misalnya ada pertanyaan mengenai pak Fahri Hamzah kemudian pak Fadli Zon ya ya berlawanan dalam politik kemudian berbeda dalam politik ini bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara. Ini lah yang namanya negara demokrasi," kata Presiden.
Momen lainnya yakni saat Presiden meminta Fadli Zon untuk maju ke depan menjelaskan mengenai penganugerahan tersebut.
Fadli sebelumnya berdiri di barisan belakang bersama ajudan presiden. Sementara Presiden menjelaskan di barisan depan bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Fahri Hamzah.
Presiden mempersilahkan Fadli Zon sampai tiga kali untuk maju kedepan dan menunjukkan tempatnya berdiri.
Presiden mengatakan bahwa pemberian tanda jasa dan tanda kehormatan tersebut telah melalui proses pertimbangan yang matang.
"Ini penghargaan ini diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara dan ini lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang oleh dewan tanda gelar dan jasa," kata Presiden
Selain Fadli Zon dan Fahri Hamzah, terdapat 51 orang lainnya yang mendapatkan penganugerahan tanda bintang dan jasa dari Presiden.
(TribunJakarta/Kurniawati Hasjanah)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dihujat Usai Bela Gibran di Pilkada Solo, Fahri Hamzah: Tak Ada yang Pasti Kecuali Perubahan
