Kisah Gatot Nurmantyo, 3 Kali Diminta Jokowi Jadi Panglima TNI, Diberhentikan hanya Gara-gara Ini
Gatot mengungkapkan ketika itu ia yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menolak tawaran tersebut.
Surat telegram itu berisi perintah kepada jajaran TNI untuk menyelenggarakan kegiatan nonton bareng film Pengkianatan G 30 S/PKI bersama keluarga dan masyarakat.
• Ketahui 3 Cara Mudah Bikin Kerupuk yang Melempem Kembali Renyah dan Enak Disantap
• Dinar Candy Ngaku Iseng Jual Celana Dalamnya dan Laku Rp 50 Juta, Sebut Pembelinya Sudah Punya Pacar
Setelah mengeluarkan perintah itu, Gatot mengungkapkan seorang sahabatnya yang merupakan politisi senior di PDIP memperingatinya untuk berhenti melakukannya.
"Saya sudah memerintahkan. Sahabat tersebut ketemu sama saya. Pak Gatot, hentikan kalau tidak saya tidak bisa menjamin, bisa dicopot. Itu sahabat saya mengingatkan seperti itu. Peringatan sahabat itulah yang meyakinkan saya, itu harus terus," kata Gatot.
Terkait perintah tersebut, Gatot mengungkapkan ketika itu sebagai Panglima TNI ia tidak minta izin dari Presiden atau Menko Polhukam.
Menurutnya itu karena ia tidak perlu meminta izin dan perintah itu tidak melanggar hukum.
"Apakah itu melanggar? Tidak. Buktinya presiden juga ikut nonton di Bogor," kata Gatot.
Gatot kemudian mengungkapkan alasannya mengeluarkan perintah tersebut.
Berdasarkan pengamatannya ia mengindikasikan adanya kebangkitan komunisme atau yang ia sebut sebagai neo komunisme.
• G30S/PKI - Kisah Pilu Pierre Tendean Batal Nikah di Medan, Berani Ngaku Sebagai Jenderal AH Nasution
• Ketahui 3 Cara Mudah Bikin Kerupuk yang Melempem Kembali Renyah dan Enak Disantap
Puncaknya, menurutnya terjadi pada tahun 2008 di mana ketika materi pelajaran sejarah terkait G 30 S PKI dihapus dari semua sekolah.
Selain itu, kata Gatot, menurut survei 90 persen pemuda Indonesia tidak meyakini adanya Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bahkan buktinya, kata Gatot, seorang jenderal TNI yang pada saat itu menjadi stafnya menceritakan tentang anaknya yang kuliah di Universitas Indonesia tidak tahu siapa DN Aidit yang merupakan tokoh PKI.
Perintah tersebut, kata Gatot, utamanya bagi prajuritnya karena banyak prajuritnya yang berusia muda.

Ia yang ketika itu menjadi Panglima TNI tidak ingin ada prajuritnya yang tidak mengetahui sejarah kelam tentang PKI.
"Pelajaran sejarah paling gampang ya dengan menyetel film. Kalau saya buat buku, siapa yang mau baca? Sehingga saya hanya mengingatkan bahwa Indonesia pernah ada sejarah kelam tahun1948. Hanya 13 hari tanggal 28 (18) sampai dengan 30 September 1948 tapi yang meninggal 1.920-an. Jangan sampai peristiwa kelam ini terjadi lagi," kata Gatot.
Mengklarifikasi polemik pernyataan terkait pencopotannya yang tengah ramai saat ini, Gatot kemudian menegaskan jika ia tidak dicopot sebagai Panglima TNI karena perintah menonton film tersebut.
• Shireen Sungkar Histeris Teuku Wisnu Diam-diam Temui Sosok Ini Tanpa Seizinnya: Gila Ya!
• Fadel Islami Puji Perubahan Penampilan Muzdalifah, Sebut Istrinya Kini Makin Fashionable