Update Covid19 Sumut 26 September 2020
Dampak Penjualan Masker Scuba Menurun, Pedagang Masker di Medan Beralih . . .
Penjualan Menurun Drastis, Pedagang Makser Scuba di Medan Berencana Beralih Menjual Masker Kain
T R IBUN-MEDAN.com, Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes RI mengimbau warga untuk tidak menggunakan masker scuba atau buff.
Dikutip dari laman resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan masker scuba dan buff dinilai sebagai masker dengan satu lapisan, tipis, dan lantaran mudah ditarik ke leher, penggunaannya dirasa tidak berarti
Hal ini tak dipungkiri berimbas pada pedagang masker scuba di Medan. Beberapa pedagang yang ditemui Tribun Medan mengaku dalam rentang waktu satu minggu terakhir mereka mengalami penurunan omzet yang cukup besar yakni hingga 80 persen.
Hal ini disampaikan Nova (27) seorang pedagang masker Scuba di Pasar Petisah Medan. Ia mengaku penjualan nya menurun drastis sejak beberapa hari yang lalu.
"Turun memang, biasanya satu hari itu bisa habis tiga lusin. Ini sepi, jam segini baru dua orang yang beli," ujar Nova Sabtu (25/9/2020).
Nova pun mengaku tidak mengetahui kabar mengenai tidak efektif nya masker scuba untuk mencegah penularan virus covid-19.
"Enggak tahu sih kenapa," katanya.
Ia mengaku baru mengetahui kabar mengenai imbauan tidak menggunakan masker scuba dari pembelinya.
"Saya tahu nya itu diberlakukan di Jakarta saja, enggak di Medan. Tahu nya baru tadi pas ada yang beli, katanya enggak bisa lagi pakai masker ini karena tipis katanya," ujar Nova.
Ia pun berencana untuk mengganti produk masker scuba yang dijualnya dengan masker kain.
"Sudah tahu begini sih rencananya mau ganti lah enggak jual ini lagi. Tapi mau dihabiskan dulu masker ini supaya ada modal," katanya.
Hal serupa juga disampaikan Buhori (39), seorang pedagang masker scuba di Jalan Gatot Subroto Medan.
"Memang turun kali yang beli belakangan ini, sekitar hampir dua minggu ini lah. Penyebab nya saya enggak tahu," ujarnya.
Buhori menuturkan, omzet yang ia dapatkan yang semula berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu menurun menjadi Rp 100 ribu.
Ia pun mengaku pendapatan nya sudah hampir tidak menutupi modal.
