Breaking News

Viral Medsos

Ini Reaksi Letjen Sintong Panjaitan Menanggapi Isu Kebangkitan PKI yang Dilontarkan Sejumlah Pihak

Sintong Panjaitan mengatakan pasukannya menangkap ratusan tentara yang berpihak pada komunis, tapi tidak pernah membunuh warga sipil.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mantan Danjen Kopassus Letjen Purnawirawan Sintong Panjaitan berbicara pada acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, di Jakarta, Senin (18/4/2016) lalu. 

Pada 17 Oktober 1965, Kolonel Sarwo Edhi memimpin RPKAD ke Jawa Tengah untuk melakukan “pembersihan”.

Sintong mendapat tugas di Solo.

Sintong mengatakan pasukannya menangkap ratusan tentara yang berpihak pada komunis, tapi tidak pernah membunuh warga sipil.

Ia mengaku mendengar ada beberapa kasus warga membunuh warga pendukung PKI.

''Tapi itu antara warga dengan warga sebagai bagian organisasi. Tapi tentara tidak ikut terlibat,'' katanya.

Sintong Panjaitan.
Sintong Panjaitan. (Kolase Istimewa)

Setelah terlibat langsung dalam sejarah penumpasan PKI, Sintong pun ditanya pendapatnya tentang isu kebangkitan komunis di Indonesia.

Tak terduga mantan Danjen Kopassus ini memberikan pernyataan menohok.

Letnan Jenderal Purn Sintong Panjaitan menyebut jika komunis sudah tidak ada di Indonesia.

"Perlu diluruskan mengenai komunis, jadi komunis itu sebetulnya menurut pendapat saya, udah kapok itu Komunis di Indonesia, nggak ada komunis di Indonesia," kata Sintong. 

Sintong berpendapat jika PKI sudah kapok dan tidak ada lagi Komunis di Indonesia.

"Sekarang saya mau tanya, tunjukkanlah 20 komunis Indonesia ini, saya kasih seminggu, yang betul-betul mereka komunis, supaya kita jelas.

Jangan membuat sesuatu yang tidak ada," kata dia.

Menurut Sintong, orang yang mempelajari tentang liberal bukan berarti orang tersebut berpaham liberalisme.

Pun demikian, orang yang mempelajari Komunis bukan berarti dia memiliki paham Komunisme.

"Sebetulnya masalah komunis itu ada dua macam, komunis sebagai ideologis, tapi anak-anak muda ini kan dia belajar mengenai liberalisme komunisme," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved