Cium Aroma Harum Menyengat saat Memancing Pria Ini tak Sadar Temukan Emas Terapung Ambergris
Rabu (7 Oktober 2020), Associate Professor of Life Sciences, Cheng Shi-Yie mengonfirmasi objek tersebut adalah ambergris melalui spektroskopi NMR.
Seorang pemulung asal Thailand, Surachit Songzhu menjadi miliarder dadakan.
Ia secara tak sengaja menemukan bongkahan misterius ketika mengais sampah.
Ternyata benda misterius tersebut mempunyai nilai miliaran rupiah.
Dilansir dari Bastille Post, semuanya bermula saat Surachit tengah memunguti sampah di pinggiran pantai yang terletak di Provinsi Songkhla, Thailand.
Ketika dia dalam proses pencarian sampah, Sorachit secara nggak sengaja menemukan batuan besar berwarna abu-abu tersapu dari air laut.
Teksturnya yang aneh seperti lilin membuat Surachit curiga bahwa bongkahan itu bukanlah benda sembarangan.
Jadi ia memutuskan untuk membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, ia lalu memberi tahu teman-teman dan kerabat untuk melihat temua yang diduga merupakan ambergris.
Teman-temannya pun datang untuk memeriksa keaslian benda itu dengan menggunakan metode sederhana untuk mendeteksinya.

Benda itu dibakar dengan korek api agar tercium aromanya.
Apabila bau yang keluar menyegarkan dan harum, maka bisa dipastikan benda itu adalah ambergris
Benar saja, ternyata bongkahan itu memang benar adalah ambergris alias muntahan ikan paus yang setelah ditimbang beratnya 37 pon atau sekitar 16,7 kg.
Menurut kondisi pasar, ambergris yang baik dijual seharga 14.500 poundsterling per pon (Rp290 juta).
Dan jika benda temuannya itu dinilai sebagai produk yang bagus oleh para ahli, harga jualnya mencapai 536.500 pound (Rp 9 miliar).
Sebelumnya Sukadi nelayan di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, menemukan 200 kilogram diduga muntahan (Ambergris) Paus pada Kamis 2 November 2017.
Benda itu ditemukan Sukadi dalam kondisi mengapung di tengah Samudra Hindia.
"Awalnya saya sedang melaut bersama empat rekan. Tepatnya antara Pulau Dua dan Pulau Enggano saya melihat muntahan itu berserak di tengah laut," kata Sukadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/11/2017).
