Cium Aroma Harum Menyengat saat Memancing Pria Ini tak Sadar Temukan Emas Terapung Ambergris
Rabu (7 Oktober 2020), Associate Professor of Life Sciences, Cheng Shi-Yie mengonfirmasi objek tersebut adalah ambergris melalui spektroskopi NMR.
Cium Aroma Harum Menyengat saat Memancing Pria Ini tak Sadar Temukan Emas Terapung Ambergris
Seorang warga Pulau Orchid Taiwan menemukan sebongkah gumpalan yang mengeluarkan bau menyengat saat memancing di pantai dekat rumahnya, Maret 2020.
Karena penasaran, pria bermarga Lee, warga Lang Dao, Kecamatan Lanyu, Taitung, Taiwan, membawa bongkahan seberat empat kg tersebut ke rumahnya.
Lee sudah menduga batu yang berwarna campuran hitam dan putih itu ambergris.
Ia mengujinya dengan cara sederhana, memanaskan jarum dan menusukkannya ke bongkahan tersebut.

Dan bongkahan tersebut mengeluarkan asap dan bau yang harum.
Setelah berdiskusi dengan teman-temannya, Lee memutuskan mengirimkan sampel bongkahan tersebut ke laboratorium Universitas Nasional Kaohsiung untuk diuji.
Rabu (7 Oktober 2020), Associate Professor of Life Sciences, Cheng Shi-Yie mengonfirmasi bahwa objek tersebut adalah ambergris melalui spektroskopi resonansi magnetik nuklir (NMR) dan menyebutkan bahwa itu adalah penemuan yang sangat langka dan berharga.
Menurut Cheng, ambergris adalah zat lilin yang disekresikan di dalam usus paus sperma dan sering disebut sebagai "muntahan ikan paus" atau "emas mengambang".
Ini terutama digunakan sebagai fiksatif dalam produksi parfum dan bisa mendapatkan harga yang bagus berdasarkan usianya.

Selain sebagai bahan parfum, ambergris juga dipakai dalam pengobatan tradisional China.
Saat ini, nilai pasar internasional ambergris sekitar US $ 50.000 per kilogram.
Lee mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menjual batunya dan menggunakan uang itu untuk biaya keluarga, lapor Liberty Times.
Bila menjual ambergrisnya, Lee akan mengantongi US $ 210.000 atau setara Rp 3 miliar lebih.
Pemulung temukan ambergris