Cium Aroma Harum Menyengat saat Memancing Pria Ini tak Sadar Temukan Emas Terapung Ambergris
Rabu (7 Oktober 2020), Associate Professor of Life Sciences, Cheng Shi-Yie mengonfirmasi objek tersebut adalah ambergris melalui spektroskopi NMR.
Sukadi mengatakan, awalnya ia tidak tahu bahwa benda yang mengapung itu adalah muntahan paus.
Ia berinisiatif mengecek titik koordinat menggunakan global positioning system (GPS).
Sukadi mengira benda yang bertebaran itu adalah limbah.
"Saya cek GPS, saya kira itu limbah, lalu saya pungut dengan harapan membersihkan laut dari limbah," ucapnya.
Namun, saat benda tersebut ia kumpulkan di perahu lalu dibawa ke darat, baru diketahui jika itu adalah muntahan paus.
Sukadi juga tidak mengetahui bahwa benda tersebut bernilai mahal.
Ia tahu setelah ia mengecek di video Youtube.
"Saya baru sadar, yang saya temukan itu adalah muntahan ikan paus bernilai mahal, maka hebohlah. Kalau saya biasa saja tidak heboh, tetapi orang lain banyak yang heboh," ujarnya.
Sejauh ini benda yang diduga muntahan paus tersebut masih ia simpan di rumah dan belum ada yang terjual.
"Masih ada di rumah. Saya simpan sekitar 200 kilogram. Belum ada yang terjual, tetapi kalau ada yang berminat serius dengan harga yang cocok, maka saya jual," ucapnya.
"Sudah banyak yang menghubungi saya namun belum cocok harga. Saya ingin di atas Rp 22 juta per kilogramnya, minimal Rp 30 juta per kilo lah," ujar Sukadi, seperti dilansir dari harianrakyatbengkulu.com.
Ia menjelaskan, warna muntahan paus itu putih bercampur kekuningan.
Jika dirasa, seperti memegang lilin.
Saat dipanaskan, ia akan meleleh dan dapat digunakan untuk menghidupkan api.
(taiwannews)