Siswi SMK Tewas Diperkosa
Keluarga Korban yang Tewas Diperkosa Pamannya Berharap Pelaku Dihukum Berat
Ia menyebutkan bahwa dari pihak rumah sakit telah membenarkan bahwa pelaku telah melakukan pemerkosaan.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Keluarga korban MJ (15) berharap pelaku pembunuh anaknya Supri dihukum seberat-beratnya
Paman korban, Saiful Bahri menyebutkan bahwa dengan perbuatan korban yang telah memperkosa korban yang masih di bawah umur adalah perbuatan biadab.
"Saya ini abang mamaknya paling besar, bisa dibilang saya pengganti ayahnya yang sudah meninggal. Kami keluarga berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya dan harusnya itu hukuman mati," tuturnya saat ditemui di rumah duka, Jalan Tanjung Selamat Gang Karo-Karo, Desa Tanjung Selamat, Deliserdang, Jumat (16/10/2020).
Ia menyebutkan bahwa dari pihak rumah sakit telah membenarkan bahwa pelaku telah melakukan pemerkosaan.
"Hasil dari visum rumah sakit benar ada diperkosa, sudah ada bekas lendir," tuturnya
Saiful juga membenarkan bahwa Supri juga adalah seorang pemakai narkoba. "Kalau masalah itu sedikit banyaknya adalah dia ini pemakai narkoba," jelasnya.

Teman dekat korban MJ (15) yang tewas dibunuh pamannya sendiri ternyata sempat bermain bersama teman-temannya di sore haris sebelum kejadian, Kamis (15/10/2020).
Teman korban, Lena Sari Laila (14) menyebutkan dirinya bersama korban sejak pagi hingga sore bersama-sama belajar daring dan bermain Tik-tok.
"Kami dari pagi sampai jam setengah 4 sore sama-sama. Ya kami belajar daring kerena mau bantu ngerjain tuga karena mau Mid Semester, terus selesai itu sempat main tiktok," ungkapnya kepada tribunmedan.com di lokasi rumah duka.
Ia menyebutkan saat itu dirinya hanya berdua dengan korban karena ibunya sedang bekerja.
"Kami berdua saja disitu, karena ibunya juga pergi kerja di daerah Tanjung Sari karena ayahnya juga sudah meninggal, kasihan enggak ada kawannya," jelas Lena.
Lena menyebutkan bahwa saat itu ia tak punya firasat akan terjadi sesuatu yang aneh terhadap temanya itu akan terjadi sesuatu.
"Saya merasa enggak ada masalah, disitu kami masih ketawa-ketawa bareng. Dia juga bilang enggak ada masalah kok dibilangnya," jelas Lena.
Lena menyebutkan bahwa MJ adalah anak yang baik dan periang semasa hidupnya.
"Yang saya tahu MJ itu baik anaknya, terus periang. Enggak nyangka aja bakal begini, kami terkejut saat tahu tadi pagi kabar ini padahal kami baru jumpa. Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya," tegasnya.
Keluarga korban, Dayat yang membuka pintu langsung menuturkan bahwa dirinya awalnya diminta untuk membukakan pintu oleh ibu korban karena kuncinya yang hilang.
"Kan kakak itu semalam nelpon aku. Katanya, Yat kau ke rumah bukain pintu karena kuncinya hilang itu jam sekitar jam setengah 10 malam. Terus saya ke rumah, saya bawa perkakas saya abis itu sudah sampai rumah kakak saya," ungkapnya.
Setelah, dibuka ia menyebutkan yang pertama kali melihat adalah pamannya bernama Anto yang langsung memberitahu dirinya.
"Engga lama saya perbauki pintu abis itu saya hidupi lampunya. Waktu itu korban, yang pertama nengok bang Anto, abis itu dipanggilah saya, Ayat, Danak, dikamar katanya. Itulah saya nengok dikamar, begitu saya sudah nengok, telefon aja Polsek Sunggal. Kondisinya tangannya terikat kebelakang, mukanya sudah biru," bebernya.
Sementara, Paman Korban Anto menyebutkan bahwa dirinya pertama kali dia melihat wajah korban telah ditutupi bantal.
"Pertama kali saya lihat wajahnya sudah ketutupan bantal, baru saya buka rupanya benar Danak, disitu saya langsung syok," tuturnya.
Tangis histeris ibu korban saat melihat anak gadisnya disemayamkan di rumah duka
Dengan berjalan terhuyung-huyung, Butet Erlina (42) langsung menemui jenazah anaknya, sambil menangis histeris Erlina memeluk tubuh anaknya yang telah dibalut kain kafan.
"Anakku-anakku sayang, cepat kali kau tinggalkan ibu mu ini," teriaknya disambut histeris abang korban yang berada di samping jenazah dan para warga yang melayat.
"Tega kali yang bunuh kau ini dek," teriak abang korban histeris.
Nenek korban Sutiha juga yang menyambut cucunya dari RS Bhayangkara, ia terlihat menangis tak henti-hentinya.
"Ya Allah cucuku itu ya Allah, kasihan sekali ya Allah," teriaknya.
Bahkan Nenek Sutiha sempat pingsan dan harus dibopong oleh warga ke rumah warga untuk diungsikan.
Ternyata niat awal terduga pembunuh seorang siswi SMK berinisial MJ (15) di kamar rumahnya, Jalan Tanjung Selamat Perumahan Griya Tanjung Selamat, Deliserdang adalah untuk mencuri Kamis (15/10/2020) malam.
Informasi yang dihimpun Tribun, MJ merupakan siswi Kelas X SMK Sultan Iskandar Muda Medan.
Amatan Tribun, jenazah telah dibawa dari RS Bhayangkara ke rumah neneknya.
Terlihat ratusan warga yang merupakan keluarga korban dan temannya telah memadati rumah duka untuk melihat kondisi korban. Ketika jenazah dibawa tampak histeris tangisan para keluarga dan teman korban.
Kepling Dusun IA Tanjung selamat, Rahmad Hidayat menuturkan bahwa pelaku telah mencuri barang milik korban yaitu laptop dan handphone.
"Yang hilang dari rumah korban itu laptop dan tiga hp milik korban dan keluarga," tuturnya saat diwawancarai Tribun, Jumat (16/10/2020) di lokasi.
Hidayat menyebutkan bahwa terduga pelaku pernah dipenjara dengan kasus narkoba. "Iya udah pernah dipenjara, kasus narkoba," tuturnya.
Dayat menyebutkan bahwa terduga pelaku Supri baru pulang merantau dari Aceh.
"Terduga pelaku itu baru pulang Rabu 14 Oktober ini merantau dari Aceh, dia ini tukang bangunan. Dari kejadian itu laptop dan tiga hpnya korban hilang," ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa benar saat ditemukan celana dalam korban terdapat bercak darah dan pihak kepolisian telah ada memberitahu kalau ada tindakan pelecehan.
"Informasi dari keluarga memang benar ada darah di celana dalam korban. Terus waktu kejadian itu celana korban sudah turun, terus dibagusi ibunya. Tadipun pihak kepolisian sudah kasih tahu di RS Bhayangkara kalau ada tindakan pelecehan," ungkapnya.
Dayat menyebutkan bahwa pelaku ditangkap pihak kepolisian dalam kurun waktu 3 jam.
"Tiga jam langsung dapat pelakunya, si Supri ini kakinya pincang, itu informasi dari warga yang lihat di TKP," ungkapnya.
Rahmad menyebutkan bahwa awal kejadian bermula ketika rumah korban ditemukan digembok dan harus dicongkel.
"Saya sendiri setengah 11 malam baru dikabarin, informasi dari keluarga jam setengah 10 makam itu baru dibongkar, karna digedor enggak ada yang jawab, baru rumah itu dicongkel, dan baru ketahuan kalau mayat sudah ada didalam," terangnya.
Ia menyebutkan kondisi korban sudah tergeletak dimana tangan dan kakinya diikat.
"Korban sudah tergelatak, tergeletak ditempat tidur, posisi kaki teruntai ke bawah. Terus separuh badan ditempat tidur, terlentang. Kalau informasi diikat, iya diikat.
Rahmad menjelaskan bahwa ada bekas darah di celana dalam korban seperti bekas pemerkosaan. "Menurut kelurganya anaknya ada bercak darah di celana dalam korban," tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa warga telah mengamankan terduga pelaku bernama Supri yang. "Pelaku sudah diamankan polisi atas nama Supri itu pamannya sendiri," tutur Rahmad.
(vic/tribunmedan.com)