Pejabat Tinggi AS Temukan Bukti-bukti China Berusaha Lakukan Genosida pada Muslim Uighur di Xinjiang

Bahkan temuan tersebut ia katakan sebagai cara baru untuk melakukan tindak pembunuhan massal pada satu etnis atau sering disebut Genosida.

net
Ilustrasi: Etnis Uighur melintas di depan pasukan keamanan China 

harus dipertanggungjawabkan oleh pemerintah China.

AS pun mengancam akan berusaha menaikkan kasus tersebut ke dunia internasional agar China mendapat sanksi

termasuk dengan pejabat yang melakukan pelanggaran kemanusiaan tersebut.

Namun, sejauh ini tindakan terhadap Xinjiang belum disebut tindakan genosida Beijing, sebuah penandaan

yang akan memiliki implikasi hukum yang signifikan dan membutuhkan tindakan yang lebih kuat terhadap China.

Baca juga: Nangis Jerit-jerit & Diseret Tamu, Wanita Ini Histeris Lihat Ayahnya Kawini Pelakor: Tahu Perasaanku

Suku Uighur mayoritas memeluk Islam.Al Jazeera via Intisari Online
Suku Uighur mayoritas memeluk Islam.

Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB) memperkirakan bahwa lebih dari satu juta Muslim telah ditahan di Xinjiang

dan para aktivis mengatakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida sedang terjadi di sana.

Tuduhan yang ditujukan pada pemerintahannya itupun langsung dibantah oleh pihak China.

Menurutnya apa yang dilakukan oleh pemerintah pada masyarakat etnis muslim Uighir tersebut sebagai pemberian pelatihan.

Baca juga: Heboh Isu Lesty Kejora Diam-diam Temui Rizky DA di Bali, Rizky Billar Ogah Banyak Mulut: Menjalin

Pelatihan mengenai kejuruan dan diklaim membantu untuk memerangi ekstremisme yang terjadi di wilayah tersebut.

“Orang China benar-benar mencukur kepala wanita Uighur dan membuat produk rambut dan mengirimnya ke Amerika Serikat,” katanya.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan pada Juni bahwa pihaknya telah menahan pengiriman

yang berasal dari Xinjiang, sebuah produk rambut dan aksesori yang dicurigai sebagai produk kerja paksa yang dibuat dengan rambut manusia.

Baca juga: Pria Bertopeng Siram Seember Tahi Ayam ke Restoran dan Karyawannya, ternyata Motifnya Politik

Pada Juni, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mencap sebagai laporan yang "mengejutkan" dan "mengganggu"

bahwa China menggunakan sterilisasi paksa, aborsi paksa, dan keluarga berencana yang memaksa terhadap Muslim di Xinjiang.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved