INSPIRATIF - Inilah Sosok 8 Perempuan Bos Perbankan Indonesia
Perempuan saat ini telah banyak mengisi posisi strategis di berbagai bidang. Tanpa kecuali industri keuangan dan perbankan Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.COM - Di Indonesia, perempuan saat ini telah banyak mengisi posisi strategis di berbagai bidang. Tanpa kecuali industri keuangan dan perbankan.
Sebagaimana diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Alexandra W Askandar sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.
Hal ini merupakan bentuk upaya peningkatan peran perempuan di jajaran petinggi perusahaan plat merah.
“Kami di Kementerian BUMN terus memberikan kesempatan untuk memperbesar komposisi pimpinan wanita di perusahaan-perusahaan BUMN. Penunjukan Alexandra sebagai Wakil Direktur Utama di Bank Mandiri merupakan bagian dari usaha kami untuk terus meningkatkan persentase perempuan, hingga 15 persen pada jajaran pimpinan senior di BUMN. Sebelumnya, kami juga menunjuk Adi Sulistyowati sebagai Wakil Direktur Utama BNI," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/10/2020).
Selain Alexandra W Askandar, berikut sejumlah srikandi perbankan Indonesia saat ini yang bisa menjadi inspirasi bagi kaum perempuan Indonesia untuk maju dan berkarier tinggi.
1. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP

Presdir OCBC NISP Parwati Surjaudaja (mengenakan blazer biru tua) ketika berkunjung ke Menara Kompas, Jakarta .
Parwati Surjaudaja menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk sejak tahun 2008. OCBC NISP sendiri merupakan bank swasta tertua di Indonesia.
Kariernya sebagai bankir telah berjalan selama 29 tahun setelah dirinya ditarik oleh sang ayah, Karmaka Surjaudaja, untuk menduduki kursi direktur di OCBC NISP yang menangani audit, keuangan dan perencanaan strategis.
Baik ketika dirinya menjabat sebagai direktur, maupun kala dirinya menduduki kursi Presiden Direktur, belum banyak puncuk kepemimpinan perusahaan yang dipegang oleh perempuan, termasuk di perbankan.
Perempuan kelahiran tahun 1965 ini pun mengenang masa-masa awal dirinya menduduki kursi tertinggi di bank swasta tertua di Indonesia tersebut.
"Kalau ingat 9 tahun yang lalu di BI keluar lift, isinya bapak-bapak pakai jas, ibu-ibu sangat bisa dihitung dengan jari," ujar Parwati di Menara Kompas, pada Kamis (8/8/2019) lalu.
Parwati menempuh pendidikan S1 di San Francisco State University, program studi akuntansi dan keuangan.
Ia lulus dengan gelar Bachelor of Science, berpredikat cum laude.
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan program magister bidang akuntansi di universitas yang sama dengan gelar MBA.
Sederet penghargaan pernah diterimanya selama berkarier di industri perbankan.
Salah satunya, Parwati pernah masuk dalam daftar Top 50 Asia's Power Business Woman versi Forbes pada tahun 2016 lalu.
OCBC NISP juga memiliki dua direktur perempuan lainnya, yakni Emilya Tjahjadi dan Hartati.
2. Michellina Laksmi Triwardhany, Wakil Direktur Utama Bank Danamon

Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk Michellina Laksmi Triwardhany.
Michellina Laksmi Triwadhany saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Ia menduduki posisi tersebut sejak Maret 2018 lalu.
Sebelumnya, Michellina merupakan direktur di Bank Danamon sejak tahun 2010.
Kariernya di dunia perbankan dimulai pada tahun 1990 di Citibank Indonesia.
Ia berkarier di Citibank hingga tahun 2009 lalu.
Michellina menempuh pendidikan sarjana hingga meraih gelar Bachelor of Science di North Texas State University tahun 1987.
Kemudian, ia meraih gelar MBA dari University of Texas at Austin tahun 1990.
Selain Michellina, Bank Danamon juga memiliki satu orang direktur perempuan lainnya di dalam jajaran direksi, yakni Rita Mirasari.
3. Alexandra W Askandar, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri

Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Alexandra Askandar.
Alexandra Askandar sebelumnya Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Ia saat ini merupakan satu-satunya perempuan dalam jajaran direksi bank pelat merah tersebut.
Dilansir dari Bloomberg, pada tahun 2018-2019, Alexandra menjabat sebagai Direktur Institutional Banking di Bank Mandiri.
Kemudian, tahun 2019 hingga saat ini menjabat sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.
Sebelumnya, sejak tahun 2016 Alexandra menjabat Senior Executive Vice President di Bank Mandiri.
Alexandra menempuh pendidikan sarjana di Universitas Indonesia (UI) dan pendidikan magister di Boston University, Amerika Serikat dengan gelar MBA.
Kini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pengangkatan Alexandra W Askandar sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.
“Kami di Kementerian BUMN terus memberikan kesempatan untuk memperbesar komposisi pimpinan wanita di perusahaan-perusahaan BUMN. Penunjukan Alexandra sebagai Wakil Direktur Utama di Bank Mandiri merupakan bagian dari usaha kami untuk terus meningkatkan persentase perempuan, hingga 15 persen pada jajaran pimpinan senior di BUMN. Sebelumnya, kami juga menunjuk Adi Sulistyowati sebagai Wakil Direktur Utama BNI," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/10/2020).
4. Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA

Direktur Keuangan PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, Vera Eve Lim.
Vera Eve Lim saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk.
Ia menduduki posisi tersebut sejak tahun 2018 lalu.
Sebelumnya, Vera merupakan Direktur Keuangan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2006-2017).
Vera menempuh pendidikan sarjana di Universitas Tarumanegara dalam bidang ekonomi dan akuntansi (1989).
Kemudian, Vera menyelesaikan program eksekutif di Stanford Graduate School of Business di Amerika Serikat tahun 2008.
BCA sendiri memiliki dua orang direktur perempuan lainnya, yakni Inawaty Handojo dan Lianawaty Suwono.
5. Handayani, Direktur Konsumer BRI

Direktur Konsumer BRI Handayani.
Handayani adalah Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Ia menjabat direktur di bank pelat merah tersbeut sejak tahun 2017 silam dan merupakan satu-satunya perempuan dalam jajaran direksi.
Karier Handayani sebagai direktur BUMN sudah tak bisa diragukan.
Sebelum diangkat menjadi direktur BRI, Handayani pernah menjabat Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada 2016-2017.
Sebelumnya, ia juga merupakan Direktur PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada 2014-2016.
Lalu, pada tahun 2013-2014, Handayani menjabat sebagai Direktur Marketing & Alternate Distribution PT AXA Mandiri.
Handayani menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan magister manajemen di Universitas Padjajaran.
6. Tambok P Setyawati, Direktur Bisnis UMKM BNI

Tambok P Setyawati, Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Tambok P Setyawati saat ini menjabat Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Sebelumnya, Tambok menjabat sebagai Direktur Keuangan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (2016-2018) dan SEVP Digital Banking BNI (2016).
Ia juga pernah menjabat sebagai CEO Region BNI Jakarta Kemayoran (2015-2016).
Tambok meraih gelar sarjana Ilmu Tanah dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kemudian, ia meneruskan pendidikan Magister Manajemen di Universitas Indonesia (UI).
7. Vera Handajani, Direktur Kredit dan Manajemen Risiko CIMB Niaga

Direktur Kredit dan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Vera Handajani saat ini menjabat Direktur Kredit dan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Ia menduduki posisi tersebut sejak 2013 silam.
Sebelumnya, ia berkarier sebagai Head of Operational Risk Greater China and Markets Asia Pacific di Royal Bank of Scotland, Hong Kong (2012-2013) dan Head of Financial Institutions Credit & Trading Credit Risk Management, Greater China & South Korea di bank yang sama (2010-2012).
Ia juga pernah menjabat sebagai Vice President Regional Risk di Royal Bank of Scotland/ABN AMRO Bank, Singapura dan Hong Kong (2003-2007).
Vera menempuh pendidikan sarjana ekonomi di Universitas Trisakti dan magister di Kellogg-Hong Kong University Science and Technology, Hong Kong dan AS dengan gelar MBA.
Selain Vera, CIMB Niaga juga memiliki tiga orang direktur perempuan lainnya, yakni Direktur Consumer Banking Lani Darmawan, Direktur Compliance Corporate Affair & Legal Fransiska Oei, serta Direktur Operations & Information Technology Tjioe Mei Tjuen.
8. Adi Sulistyowati, Wakil Direktur Utama BNI

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank Negara Indonesia (persero) pada Rabu (2/9/2020), Adi Sulistyowati ditetapkan sebagai Wakil Direktur Utama BNI.
Adi Sulistyowati atau akrab disapa Susi ini merupakan pegawai karir di BNI.
Ia memulai dari posisi asisten pemasaran Menteng, Jakarta Pusat pada 1988.
Susi berduet dengan Dirut Royke Tumilaar yang sebelumnya memimpin Bank Mandiri.
Susi kelahiran 1967 yang memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana.
Ia menjadi direksi perempuan internal pertama sejak diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015.
Susi sebelumnya tercatat sebagai Pemimpin Wilayah Jakarta Senayan – PT BNI Tbk (2010–2012) dan Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan – PT BNI (Tbk 2012–2015).
(*)
Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Erick Thohir Menunjuk Wanita Cantik Alexandra Jadi Wadir Bank Mandiri
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul "Hari Kartini, Yuk Mengenal Para Perempuan Indonesia yang Jadi Bos Bank"
