Satgas Covid19 Diserang Preman
BREAKING NEWS Ricuh Razia Masker di Tempat Judi, 3 Mobil Satgas Covid-19 Dirusak, Ini Respons Gubsu
Satgas Covid-19 Mebidang mendapat hambatan saat melakukan kegiatan razia masker di tempat perjudian tembak ikan di kawasan Helvetia, pada Rabu malam
Penulis: Satia | Editor: Juang Naibaho
Pesan Berantai
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi angkat bicara tentang pesan berantai yang menyasar Wakil Ketua Tim Monitoring Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 Mebidang, Kolonel Azhar Mulyadi melakukan pencurian saat lakukan razia prokes.
Baca juga: Pemerintah akan Tanggung Airport Tax Mulai Besok, Maskapai Optimis Jumlah Penumpang Naik
Baca juga: Jelang El Clasico Barcelona Vs Real Madrid, Lionel Messi Dkk Punya Modal Berharga
Dalam pesan berantai tersebut, dituding bahwa Satgas Covid-19 mengambil uang Rp 50 juta, HP karyawan hingga DVR CCTV untuk menghilangkan jejak.
Untuk memastikan hal tersebut, Edy Rahmayadi mendatangi langsung lokasi tersebut yang ternyata juga menjadi tempat lokasi judi ikan di Medan Helvetia, Kamis (22/10/2020).
Di lokasi tersebut, Gubsu menyatakan kecewa beredarnya pesan berantai tersebut.
"Saya datang kemari mau buktikan apakah anak-anak itu curi uang, tempatnya begini nggak mungkin. Ini udah pasti judi ini," tuturnya kepada media di lokasi.
Ia mengakui sangat kecewa atas peristiwa dugaan pelemparan batu oleh oknum hingga menyebabkan dua petugas Satgas Covid-19 terluka di kepala dan bahkan sampai dituduh mencuri uang.
"Kecewa kali saya, habis itu petugas-petugas dituduh merampok uang lagi," jelasnya.

Amatan Tribunmedan.com sekitar 12.07 WIB, Gubsu didampingi Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Rahmadani Dayan dan Kapolsek Medan Labuhan mendatangi lokasi judi tersebut.
Terlihat Gubsu mengenakan kemeja putih, tampak mengecek lokasi tersebut dengan berjalan menyusuri setiap ruangan.
Saat berbincang dengan Kapolres, tampak Edy meminta agar masalah ini segera diusut tuntas.
"Ini amanah ya, Yan (Kapolres AKBP Rahmadani Dayan), harus diusut tuntas, ini saya serius," cetus Edy.
Bekas Pangkostrad ini menyebutkan bahwa ada kekuatan lain yang menyebabkan mobil petugas Satgas Covid-19 tak bisa keluar.
"Tempatnya gelap, aduh, mobil-mobil dirusakin lagi. Kalau kita nggak bisa keluar, berarti ada kekuatan lain di sini," kata Edy.
(Wen/Tribun-Medan.com)