Jangan Kaget, Ternyata Pasukan Elit Kopaska Wajib Bawa Kondom Setiap Menjalankan Misi, Apa Fungsinya
Misi penyusupan, penghancuran, intelijen, penculikan terhadap musuh dan demolisi bawah air menjadi makanan sehari-hari personel Kopaska.
TRIBUN-MEDAN.com - Pasukan berbaret merah di Indonesia bukan hanya Kopassus saja.
Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL juga berbaret merah namun lebih marun.
Kopaska sendiri dibentuk pada tanggal 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno demi mendukung Operasi Trikora merebut Irian Barat dari Belanda.
Mempunyai semboyan Tan Hana Wighna Tan Sirna yang berarti 'Tak Ada Rintangan yang Tak dapat Diatasi', Kopaska sering mendapat penugasan One Way Ticket atau boleh dikata misi bunuh diri.
Baca juga: Kisah Pilu Wanita Dipaksa Mengaku Penyihir, Dihukum 315 Tahun Lalu, Kini Jasadnya Mati-matian Dicari
Baca juga: Negara Kuat yang Telah Lama Tertidur Ini Mendadak Pamerkan Senjata Laut Tercanggih di Dunia
Baca juga: Dapat Lebih 19 Ribu Mosi Tidak Percaya, Presiden Barcelona Mundur, Begini Nasib Ronald Koeman

Hal ini selaras kala pembentukannya memang para personil Kopaska bertugas menyusup dan menyerang pangkalan maupun kapal perang musuh dengan menggunakan torpedo berjiwa.
Para personel Kopaska mempunyai kualifikasi Tri Media.
Mereka bisa melaksanakan berbagai macam operasi di segala medan, Udara, Darat dan Laut.
Dikutip Tribunmedan.com dari Grid.ID, misi penyusupan, penghancuran, intelijen, penculikan terhadap musuh dan demolisi bawah air menjadi makanan sehari-hari personel Kopaska.
Baca juga: Penampakan Burlington Bunker, Bangunan Antikiamat yang Disiapkan Inggris untuk Hadapi 132 Bom Atom

Mengutip dari Kopaska Spesialis Pertempuran Laut Khusus, ketika operasi Trikora dilancarkan, pasukan Kopaska diberangkatkan ke Surabaya dari Jakarta.
Mereka lantas menuju gudang Penataran Angkatan Laut (PAL) untuk mengambil senjata dan perlengkapan tempur lainnya.
Namun sesampainya di sana isi gudang sudah raib yag ternyata senjata-senjata macam AK-47 sudah digunakan oleh pasukan lain dan sukarelawan yang hendak diterjunkan ke Irian Barat.
Tak pelak Kopaska harus terpaksa menggunakan senapan Madsen M-50 buatan Denmark yang tersisa di gudang.
Untuk melaksanakan Demolisi (peledakan) bawah air di medan operasi nantinya, personil Kopaska juga kebingungan karena kurangnya peralatan.
Untung mereka menemukan beberapa gulung kabel Firecord yang merupakan kabel pemicu bahan peledak.
Baca juga: Niat Negara Kecil Tetangga Indonesia Ini Mendadak Tawarkan Diri Dijadikan Pangkalan Militer AS
Rupanya para personel Kopaska juga dibekali Kondom dalam jumlah banyak.
Ternyata fungsi kondom ialah untuk membungkus bahan peledak dan detonator ketika melakukan demolisi bawah air.
Terlihat nyeleneh dan sepele memang, namun harus diakui jika kondom sangat penting bagi Kopaska tatkala melaksanakan misi peledakan bawah air.
Bahkan saat melaksanakan misi Trikora, personil Kopaska sudah membayangkan bakal kesulitan jika tak ada kondom.
(*)
Artikel ini pernah tayang di GridHot dengan judul Tak Disangka, Pasukan Elit Kopaska TNI AL Selalu Berbekal Kondom Saat Jalankan Misi Tempur