29 Hari Jelang Pilkada Kota Medan

Bobby Nasution Ungkap Penyebab Gagalnya Kota Medan Menjadi Smart City

Permasalahan kedua adalah persoalan infrastruktur. Kemudian kesehatan, pendidikan, UMKM juga start-up, dan layanan publik.

Penulis: Liska Rahayu |
TRIBUN MEDAN
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut dua Bobby Nasution-Aulia Rahman menjawab pertanyaan dari moderator saat mengikuti debat publik perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (7/11/2020). Debat Publik perdana yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan tersebut membahas mengenai Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Calon Wali Kota Medan nomor urut dua Bobby Nasution mengungkapkan 7 permasalahan yang menghambat Kota Medan menuju smart city.

Ia mengatakan, seyogyanya Kota Medan bisa menjadi kota yang maju dan inovatif untuk menuju kota smart city.

Kota smart city yang melek digitalisasi dan mengarah pada 4.0. Apalagi Medan merupakan kota terbesar ketiga Indonesia, infrastrukturnya harus siap menjadikan untuk Indonesia sebagai negara 4.0.

Namun hal itu tidak terjadi karena banyaknya hambatan. Ia mengungkapkan, hambatan tersebut yaitu rendahnya tingkat kepercayaan terhadap pemerintah kota Medan.

"Ini terbukti dari rendahnya pemilih di kota Medan. Lemahnya pendataan, memperlihatkan Pemko Medan belum bisa memberikan data akurat dan aktual pada warga. Bisa dilihat saat pandemi Covid-19, banyak warga tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan," ujarnya, Selasa (10/11/2020).

Permasalahan kedua adalah persoalan infrastruktur. Kemudian kesehatan, pendidikan, UMKM juga start-up, dan layanan publik.

"Harusnya untuk menjadi kota metropolitan menuju smart city, untuk digitalisasi 4.0, permasalahan-permasalahan fundamental ini bisa diselesaikan," katanya.

Untuk menjadi smart city, imbuh Bobby, sumber daya manusia harus menjadi digital talent. Ini penting agar apa saja infrastruktur yang dibangun bisa menyelesaikan masalah, bukan menjadi suatu masalah.

"Peran anak muda membangun creative hub penting. Bagaimana anak muda mewujudkan prestasi diri, harus ada tempat yang tepat harus disediakan, sehingga mereka bisa mengekspresikan diri. Dan kota yang menyediakan creative hub ini bisa menjadi kota pemenang," ujarnya.

(yui/Tribun-Medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved