Pakaian Siswi SMK di Balige Berlumuran Darah setelah Dip3rkosa Secara Bergilir Sejumlah Pria
Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar membenarkan kejadian tersebut dan pihaknya masih melakukan pemeriksaan.
"Saya baru berteman dengannya (pelaku) itu baru dua minggu. Kami chattingan dan dia ajak saja jumpa."
"Kami jumpanya di depan Gereja HKBP Dusun Sihobuk itu, lalu dibawalah aku ke kafe," ujar korban yang masih duduk di bangku SMK ini sambil menangis di kediamannya pada Senin (9/11/2020).
Lalu DH dan temannya membawa korban ke salah satu cafe di Kecamatan Laguboti.
Di cafe itu, korban diberikan minum sprite.
Tidak lama kemudian, korban merasakan sakit kepala.
Lalu, korban dibawa ke rumah kakaknya di Tambunan.
Di rumah itu, kata korban, ada kakaknya dan keluarganya.
Kemudian, korban diajak si DH ke kamar biar enak bincang-bincangnya.
Di dalam kamar, korban FS, ngotot ingin pulang.
Tapi pria DH tak mengasih korban pulang.
DH menjawab jam 4 pagi saja pulang, dengan alasan agar tidak dilihat orang lain.
Kemudian, DH pun mencabuli korban di kamar.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, korban pun diantar pulang oleh DH, tapi diturunkan di tengah jalan.
“Saat diperkosa, saya tidak berani teriak karena ketakutan dan setelah itu dia membawa saya pulang, tapi diturunkan di tengah jalan tepatnya di Simpang Gob,” ujar korban.

Korban sedang berada di rumahnya didampingi orangtuanya Desa Bonan Dolok III, Kecamatan Balige pada Senin (9/11/2020). (MAURITS PARDOSI/TRIBUN MEDAN)
Setelah korban diantar pulang dan diturunkan di tengah jalan, DH putar balik pulang