16 Hari Jelang Pilkada di Sumut
Debat Publik Kedua Pilkada Karo, Para Paslon Nilai Waktu Masih Cukup Mepet
Pasangan Calon diberikan waktu selama lima sesi untuk menyampaikan visi misi serta menanggapi argumen dari pertanyaan yang diberikan oleh panelis
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan/Muhammad Nasrul
TRIBUN-MEDAN.com, BERASTAGI - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Karo, menggelar debat publik kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Minggu (22/11/2020) malam.
Debat kedua ini, dilangsungkan di Aula Hotel Sinabung Hills Berastagi, Jalan Kolam Renang, Berastagi.
Pada debat kali ini, kelima Pasangan Calon (Paslon) diberikan waktu selama lima sesi untuk menyampaikan visi misi serta menanggapi argumen dari pertanyaan yang diberikan oleh panelis.
Amatan www.tribun-medan.com, debat kali ini dilangsungkan selama kurang lebih dua jam setengah.
Saat sesi pertama, kelima Paslon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi misi yang mereka usung dalam mengikuti Pilkada kali ini.
Usai sesi pertama, pada sesi kedua kelima Paslon mulai dihadapkan dengan sejumlah pertanyaan yang diberikan oleh panelis dan harus dijawab oleh masing-masing Paslon selama kurang lebih satu menit.
Dari sejumlah pertanyaan yang diberikan, berisikan tema mulai dari pengembangan infrastruktur, pengembangan potensi yang ada di Kabupaten Karo, hingga seputar bagaimana para Paslon nantinya menjaga keutuhan dan kerukunan umat beragama yang di tengah-tengah masyarakat.
Namun, dari waktu yang disediakan ternyata para Paslon masih merasa jika waktu yang diberikan untuk menyampaikan semua materi dirasa masih kurang.
Terlebih, saat menanggapi argumen dari lawan-lawan maka waktu yang ada dirasa masih kurang.
Salah satu Paslon yang dimintai keterangannya usai debat Iwan Depari, mengungkapkan jika secara umum dirinya melihat debat kali ini sudah cukup berlangsung baik.
Namun, untuk permasalahan waktu yang disediakan memang dirasa masih kurang mengingat banyaknya pertanyaan.
"Kalau saya lihat sudah cukup baik secara umum, cuma ya itu waktunya masih dirasa cukup singkat. Jadi apa yang mau kita sampaikan terkadang kurang maksimal," ujar Iwan.
Calon Bupati Karo yang berpasangan dengan Budianto Surbakti ini mengatakan, berdasarkan survei dari KPU partisipasi masyarakat yang datang untuk memberikan suaranya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) berkisar 70 persen.
Untuk itu, dirinya berharap dengan terselenggaranya debat dengan baik dan maksimal dapat menyaring 30 persen lagi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memberikan hak suaranya.
"Jadi setelah kita lihat, bisa enggak kita meningkatkan minat masyarakat untuk datang ke TPS. Untuk itu, dalam tahapan debat ini harus dilakukan secara maksimal," ucapnya.
Di tempat serupa Calon Bupati Karo Cory br Sebayang, juga mengatakan hal yang hampir serupa. Dirinya mengatakan, hal yang masih menjadi salah satu persoalan ialah seputar waktu yang dirasa cukup mepet.
Namun, secara umum dirinya mengatakan debat kali ini lebih baik dari debat pertama sebelumnya.
"Ya masih masalah waktu juga yang cukup singkat, jadi kita enggak bisa menjawab secara maksimal. Tapi secara umum saya lihat cukup baik, dan ini waktu debat kali ini lebih banyak dari sebelumnya," katanya.
Wanita yang berpasangan dengan Theopilus Ginting ini berharap, pada saat debat ketiga nantinya agar waktu yang disediakan cukup untuk menjawab semua pertanyaan.
Terlebih, pada saat tepat ketiga merupakan waktu debat untuk wakil, untuk itu diharapkan agar pemanfaatan waktu lebih baik lagi.
"Dengan waktu yang cukup, tentunya kita bisa lebih leluasa untuk menjelaskan apa saja yang menjadi program kita nantinya," katanya.
Ketika ditanya seputar pertanyaan yang disajikan, Cory mengatakan semuanya mengarah langsung kepada apa saja kebutuhan dan permasalahan yang ada di masyarakat. Dirinya menyebutkan, dengan sistem undian untuk pengambilan pertanyaan tentunya menjadi tantangan tersendiri.
Sementara pihak KPU, melalui Komisioner KPU Provinsi Sumatera Utara Benget Silitonga, menjelaskan memang pada saat proses debat waktu yang diberikan tidak terlampau panjang.
Selain akan membuat durasi debat menjadi lama, juga sesuai dengan tujuannya debat ini ingin menguji sejauh mana Paslon mengetahui kondisi yang ada di daerahnya.
"Debat itu memang untuk menguji kemampuan dan pengetahuan Paslon terhadap daerahnya. Kalau lama waktunya itu orasi, inikan debat jadi harus ringkas," ucapnya.
Ketua KPUD Karo Gemar Tarigan, mengungkapkan pada debat ini pihaknya berharap kesempatan ini dimanfaatkan dengan maksimal oleh para Paslon.
Ia menyebutkan, inilah kesempatan bagi Paslon untuk menjaring partisipasi dan suara masyarakat melalui apa saja yang akan disajikannya untuk membawa Kabupaten Karo lebih baik.
(cr4/tribun-medan.com)