Diblokir Amerika, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Terpaksa Tumpuk Uang Tunai di Rumah
Diblokir Amerika, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Terpaksa Tumpuk Uang Tunai di Rumah
Diblokir Amerika, Pemimpin Hong Kong Terpaksa Tumpuk Uang Tunai di Rumah,
Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam dan 10 pejabat top lainnya atas peran mereka dalam memberangus kebebasan berekspresi di Hong Kong sejak 7 Agustus 2020.
Akibatnya kini Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam tidak bisa bertransaksi melalui jaringan perbankan internasional yang memang dikuasai perbankan Amerika.
Dalam wawancara dengan Hong Kong International Business Channel (HKIBC) pada 27 November 2020, Carrie Lam mengungkapkan bahwa dia saat ini tidak dapat mengakses layanan perbankan:
"Saya menggunakan uang tunai setiap hari untuk semuanya.
Saya punya banyak uang di rumah karena pemerintah membayar gaji saya secara tunai, " ujarnya.
Carrie Lam adalah kepala negara yang mendapatkan gaji paling besar di dunia setelah PM Singapura.
Gaji Kepala Eksekutif Hong Kong yang diterima mencapai HK $ 5.12 juta atau $ 672.188 atau setara Rp 9.4 miliar pada 2020.
Bayangkan tumpukan uang tunai yang ada di kediaman Carrie Lam karena pecahan dolar Hong Kong paling besar adalah 1.000 dolar Hong Kong.
Sedangkan netizen berdebat bagaimana uang gaji dan tunjangan Carrie Lam ini diantar ke kediamannya.
Saat sanksi diumumkan 7 Agustus 2020, Carrie Lam tidak terlalu menghiraukan dampaknya.

Namun tak bisa dipungkiri Carrie Lam akhirnya mengalami ketidaknyamanan menghadapi realitas sistem keuangan global yang didominasi oleh dolar AS.
Dunia transfer uang internasional sebagian besar berjalan pada sistem Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications, umumnya dikenal sebagai SWIFT.
Lebih dari 11.000 bank dan lembaga keuangan melakukan lebih dari 33,6 juta transaksi setiap hari melalui jaringan ini pada tahun 2019.
Dari Bank of China hingga JP Morgan, partisipasi bank-bank luar biasa ini dalam SWIFT sangat diperlukan untuk daya saing mereka.