Diblokir Amerika, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Terpaksa Tumpuk Uang Tunai di Rumah  

Diblokir Amerika, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Terpaksa Tumpuk Uang Tunai di Rumah

Editor: Tariden Turnip
facebook
Diblokir Amerika, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Terpaksa Tumpuk Uang Tunai di Rumah . Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam dengan background Dolar Hong Kong 

Menurut SWIFT, dolar AS menyumbang 42,2% dari pembayaran di seluruh dunia pada Desember 2019, lebih tinggi dari gabungan saham Euro, yen Jepang, dan pound Inggris.

Dominasi dolar AS membuat sanksi Amerika menjadi kuat, karena negara tersebut memegang kunci untuk menutup setiap transaksi internasional yang dibuat dalam mata uangnya dengan memutuskan hubungan antara bank dan sistem pembayaran Amerika, termasuk Clearing House Interbank Payments System and Fedwire Funds Service, seperti dilansir BBC.

Karena tidak ada bank internasional yang ingin mengambil risiko kehilangan hak mereka untuk berdagang dalam dolar AS, mereka tidak punya pilihan selain menghindar dari angka atau negara yang dikenai sanksi.

Bahkan bank milik negara China harus memeriksa apakah ada klien mereka yang termasuk dalam daftar sanksi AS untuk memastikan proses perdagangan yang lancar.

Berbicara dengan HKIBC, Carrie Lam menyatakan merupakan suatu kehormatan untuk diberi sanksi karena melindungi keamanan nasional.

Selama pidato kebijakan tahunannya pada 25 November, Carrie Lam memuji Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong karena "sangat efektif dalam memulihkan stabilitas" setelah berbulan-bulan kerusuhan politik dan mengutuk pemerintah asing karena mencampuri urusan Hong Kong.

Otoritas Hong Kong telah menggunakan undang-undang keamanan nasional untuk menindak politisi pro-demokrasi dan membungkam para oposisi, termasuk menangkap beberapa tokoh oposisi dan mendiskualifikasi dari Parlemen.

Sebelumnya Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk menjatuhkan sanksi kepada  Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam dan 10 pejabat Hong Kong lainnya setelah Beijing memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong.

"Carrie Lam sebagai pemimpin eksekutif secara langsung bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan Beijing yang menekan kemerdekaan dan proses demokrasi," ujar Kementerian Keuangan Amerika dalam pernyataannya tentang sanksi itu.

Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo mengatakan, sanksi ini memberikan pesan jernih bahwa tindakan otoritas Hong Kong tidak dapat diterima dan bertentangan dengan prinsip China yakni satu negara dengan dua sistem.

"Kami tidak akan berdiam diri sementara rakyat Hong Kong menderita ditindas brutal di tangan Partai Komunis Cina atau pendukungnya," kata Mike melalui akun Twitter, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia, 7 Agustus 2020.

Dengan keluarnya sanksi ini, menurut CNN, berdampak pada semua properti dan kepentingan mereka yang terkena sanksi, baik secara langsung atau tidak, dimiliki secara sendirian atau lebih individu, akan diblokir .

Kemudian, pengawasan atas aset setiap individu yang terkena sanksi akan dilaporkan ke Kantor Pengawasan Aset Asing Amerika atau OFAC.

Otoritas di Hong Kong mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan untuk membalas sanksi Amerika yang memblokir aset pemimpin Hong Kong Carrie Lam dan 10 pejabat lainnya. (taiwannews)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved