Rekon Lanjutan Pembunuhan di Samosir

TERNYATA Kapolda Sumut yang Perintahkan Langsung Rekonstruksi Lanjutan Pembunuhan Rianto Simbolon

Polda Sumut kini turun tangan dalam menguak kasus pembunuhan raja adat di Samosir, Rianto Simbolon.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com/Maurits Pardosi
Rekonstruksi lanjutan kasus pembunuhan Rianto Simbolon digelar di Jalan Ronggur Nihuta, Kecamatan Pangururan, Samosir, Kamis (3/12/2020). 

Warga berduyun-duyun datang ke lokasi rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan di kawasan Jalan Ronggur Nihuta, Kecamatan Pangururan.

Meski lokasi dipadati warga, proses rekonstruksi berjalan lancar.

Sembari menyaksikan reka adegan yang diperagakan para pelaku, sejumlah warga kasak-kusuk mengungkapkan rasa iba terhadap anak-anak Rianto Simbolon.

Adapun ketujuh anak Rianto kini telah yatim piatu. Sebelumnya, istri dari Rianto telah meninggal dunia.

Rekonstruksi lanjutan kasus pembunuhan Rianto Simbolon digelar di Jalan Ronggur Nihuta, Kecamatan Pangururan, Samosir, Kamis (3/12/2020).
Rekonstruksi lanjutan kasus pembunuhan Rianto Simbolon digelar di Jalan Ronggur Nihuta, Kecamatan Pangururan, Samosir, Kamis (3/12/2020). (Tribun-Medan.com/Maurits Pardosi)

Usai rekonstruksi, seorang warga sekitar yang juga Sekretaris Harian Pemuda Karya Nasional (PKN) Kabupaten Samosir, Boris Situmorang sampaikan rasa iba terhadap ketujuh anak Rianto Simbolon.

"Sebenarnya bukan cuma satu yang dibunuh pelaku ini, ada delapan. Karena ketika mereka bunuh ayah anak-anak ini, mereka juga sudah membunuh masa depan anak-anak ini.

Mereka (anak-anak Rianto Simbolon) sudah kehilangan kedua orangtua. Itu sangat menyakitkan," ujar Boris Situmorang.

Lebih lanjut, ia menuturkan agar pihak kepolisian secepatnya memproses para tersangka dan secara khusus tersangka yang masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Para tersangka itu harus dihukum seadil-adilnya seturut perlakuan mereka. Anak-anak yang ditinggalkan Rianto Simbolon, masih ada yang kecil bahkan tidak tahu apa yang terjadi pada keluarga mereka. Inilah yang menjadi bahan pertimbangan," ungkapnya.

Ia pun berharap Pemkab Samosir memberi atensi terhadap anak-anak Rianto Simbolon.

Mereka butuh pendampingan agar psikologi mereka jangan terganggu.

"Psikologi anaknya itu yang kita pikirkan. Coba kita bayangkan bagaimanalah pendidikan dan kasih sayang yang didapatkan anak-anak itu kalau cuma kaka dan abangnya yang masih taraf SMA yang mejaga," lanjutnya.

"Kita berharap agar Pemerintah Kabupaten Samosir memperhatikan kelanjutan sekolah anak-anak tersebut. Mereka anak kita bersama, putra dan putri kita yang harus mendapatkan kasih sayang dan masa depan melalui pendidikan yang jelas," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved