Warga Minta Pembangunan Jembatan Tano Ponggol Dipercepat

Sebagai masyarakat sekitar, ia berencana bisa mendirikan kantin atau warung yang bisa meningkatkan pendapatan. Hal tersebut juga ternyata dimimpikan oleh warga sekitar yang lain.

“Bukan hanya saya yang berpikiran demikian, banyak juga orang di sekitar sini yang berharap demikian. Kita berharap dengan selesainya pembangunan ini, banyak teman-teman yang selama ini berjualan secara tradisional dengan lokasi yang dempet dengan rumah nanti akan lebih mantap lagi. Begitu membantu panorama bagi pengunjung Samosir ini bisa menikmati keindahan Danau Toba sembari duduk santai,” sambungnya. 

Di lokasi, benteng Tano Ponggol tersebut kokoh dan di pinggir benteng tersebut dibangun juga trotoar. Trotoar tersebut sudah digunakan warga sekitar untuk tempat duduk sambil menikmati keindahan Danau Toba.

Kaum ibu yang memiliki anak juga terlihat sedang berjalan bersama di atas trotoar tersebut.

Pada saat pembangunan, sejumlah truk yang lalu-lalang untuk mengantar tanah yang dikeruk menghasilkan abu saat musim kemarau.

Bukan hanya di sekitar pembangunan, jalanan yang berjarak 300 meter dari kawasan tersebut masih alami pengaruh abu pengerukan tanah.

“Tanah yang sudah dikeruk tersebut kan digundukkan lalu diangkut. Namun pada saat pengantaran tanah itu, banyak juga tanah itu yang mengering dan kemudian menjadi abu. Masyarakat sekitar ini pasti kena abu,” sambungnya.

Walau pembangunan tersebut berdampak atau membuat jalanan berabu, ia tetap berharap pembangunan itu segera berakhir dan membuat para wisatawan atau pengunjung ke Samosir semakin bertambah.

“Walaupun berabu sekarang ini, semoga pembangunan ini cepat rampung. Sehingga wisatawan bisa bertambah karena melihat keindahan Danau Toba ini. Selain itu kalau ini sudah dibangun identitas Pulau Samosir tetap eksis,” pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)