FPI Bantah Serang Polisi, Terungkap Rekaman Suara Diduga Laskar FPI Perintahkan Penyerangan Polisi
FPI Bantah Serang Polisi, Terungkap Rekaman Suara Diduga Laskar FPI Perintahkan Penyerangan Polisi
TRIBUN-MEDAN.COM - FPI Bantah Serang Polisi, Terungkap Rekaman Suara Diduga Laskar FPI Perintahkan Penyerangan Polisi
Aparat Polda Metro Jaya melakukan tindakan tegas dan terukur pada Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) yang menyerang anggota polisi yang mengikuti rombongan Habib Rizieq Shihab/HRS atau Muhammad Rizieq Shihab/MRS sesuai versi polisi.
Aksi penyerangan itu terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya kilometer 50 pada Senin (7/12/2020) pada pukul 00.30 WIB.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan sepuluh pengikut Muhammad Rizieq Shihab/MRS ini melakukan penyerangan kepada polisi dengan senjata api dan senjata tajam.
"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet, lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," jelasnya.
Fadil mengatakan penyerangan kepada kepada anggota kepolisian itu terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) dini hari.
Fadil mengatakan empat orang telah diketahui identitasnya, sementara dua orang masih belum bisa diidentifikasi.
"Empat anggota Laskar Khusus yang telah diidentifikasi yakni, M. Reza (20), Lutfhil Hakim (24), Akhmad Sofyan (26), dan M. Suci Khadavi (21).
Sedangkan dua lainnya belum teridentifikasi," ujar Fadil, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).
Selain enam orang tersebut, Fadil mengatakan ada empat orang lainnya yang melarikan diri.
Sehingga total ada sepuluh orang pengikut MRS yang menyerang polisi.
Namun Sekretaris Umum DPP FPI Munarman membantah terjadi tembak menembak antara enam anggota Laskar Pembela Islam (LPI) yang tengah melakukan tugas pengawalan kepada Imam Besar FPI Rizieq Shihab atau Habib Rizieq dengan polisi di Tol Karawang Timur Senin (7/12/2020) dini hari tadi.
Munarman bahkan menyatakan pernyataan tersebut fitnah besar.
"Fitnah besar kalau laskar kita disebut membawa senjata api dan terjadi tembak menembak, fitnah itu!" kata Munarman saat konferensi pers di Markas DPP FPI Petamburan Jakarta Pusat pada Senin (7/12/2020).
Munarman menyatakan FPI dan LPI tidak pernah membekali anggotanya dengan senjata api.
Ia mengatakan anggotanya terbiasa melakukan tugas pengawalan dengan tangan kosong.
Munarman menyatakan anggotanya tidak memiliki akses terhadap senjata api dan tidak mungkin membeli senjata di pasar gelap.
"Apalagi di FPI, di Kartu Anggota FPI dan Kartu Anggota LPI disebutkan bahwa setiap anggota FPI dilarang membawa senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak. Itu dilarang. Jadi upaya memfitnah, memutarbalikan fakta, hentikanlah," kata Munarman.
Ia bahkan menantang pihak Kepolisian untuk memeriksa nomor register senjata yang disebut digunakan untuk menyerang personel mereka.
"Kalau betul itu, itu coba dicek, nomor register senjata apinya, pelurunya itu semua tercatat. Cek saja.
Silakan dicek. Pasti bukan punya kami. Karena kami tidak punya akses terhadap senjata api dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap. Jadi bohong! Bohong sama sekali!" tegas Munarman dengan nada tinggi.
CCTV Rusak
Tagar CCTV menjadi trending topic di twitter pasca tewasnya 6 anggota Laskar FPI.
Netizen mengungkap CCTV di lokasi penembakan ternyata rusak.
Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru membenarkan sejumlah CCTV di Jalan Tol Cikampek-Jakarta sedang dalam perbaikan.
"Beberapa CCTV di wilayah Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat ini sedang dilakukan perbaikan."
"Akibat putusnya kabel fiber optic, pada wilayah ruas antara Karawang Barat sampai Cikampek," kata Heru, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, pihak Jasa Marga juga mengaku tak memiliki informasi terkait peristiwa baku tembak tersebut.
"Terkait dengan pertanyaan tentang adanya kejadian khusus di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada dini hari tadi."
"Kami sampaikan bahwa kami tidak memiliki informasi tentang kejadian tersebut," ujar Heru.
Rekaman suara penyerangan
Setelah FPI membantah anggotanya menyerang polisi, beredar rekaman suara yang diduga pendukung Rizieq yang hendak melakukan penyerangan kepada mobil polisi beredar ke publik.
Tribunnews.com pun mendapatkan suara rekaman yang berdurasi sekitar 19.46 menit ini.
Rekaman voice note itu diduga dilakukan oleh pihak pengawal Habib RIzieq melalui grup WhatsApp.
Diketahui rekaman tersebut berdurasi kurang lebih 20 menit dibagi dua bagian yang diunggah melalui akun Instagram @jayalah.negriku.
Dalam rekaman itu diduga dilakukan beberapa pengawal Habib Rizieq yang terbagi dalam beberapa mobil.
Beberapa nama disebut dalam komunikasi tersebut seperti Bang Odon, Bang Ambon, Bang Egi, Komandan, dan lainnya.
Mereka melakukan pengawalan untuk mencegah mobil Habib Rizieq yang dikuntit oleh beberapa mobil tidak dikenal.
"Itu katanya ada yang ketembak," kata seorang pria dalam sebuah percakapan.
"Bang Ambon monitor, posisi Bang Ambon," kata pria lainnya.
Dari rekaman suara tersebut, sejumlah orang diketahui berencana untuk menghadang dan menabrak mobil polisi.
Ada sejumlah orang yang ikut berbicara dalam rekaman tersebut.
Mereka seakan tengah mengamati adanya sejumlah mobil polisi yang mengikuti rombongan.
Dalam rekaman tersebut, terdapat percakapan yang merencanakan untuk langsung menabrak mobil polisi.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat membenarkan soal bukti terkait rekaman suara yang disita polisi.
"Juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing ke sana dan kemudian dipepet."
"Semuanya terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note itu," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020), dikutip dari tayangan Kompas TV.
Tubagus menyebut, isi rekaman suara menggambarkan bagaimana pengikut Rizieq Syihab merencanakan penyerangan.
Ia pun mengklaim bukti tersebut nyata dan tidak dikarang oleh pihak kepolisian.
"Voice note itu bagaimana ceritanya sudah sangat diketahuinya oleh yang bersangkutan bahwa itu anggota kita dan kemudian tetap dilakukan upaya-upaya penyerangan oleh pihak mereka."
"Itu nyata dan tidak dikarang-karang, terlihat, terdengar di dalam voice note tersebut. Itu fakta-faktanya," tegasnya.
Berikut sebagian cuplikan rekaman suara yang diduga milik pendukung Rizieq:
Oknum A: Siap siap siaga ,siap siap bulan 1 meluncur
Oknum B: Akses bin madar apa sudah meluncur, posisi dimana
Oknum A: Mobil putih POI depan kita nih
Oknum C: Silver bos, Mobilio
Oknum A: Silver, silver Mobilio, pelat belakangnya POI, ada depan kita nih Bang Odon
Oknum B: Suruh bikin sayap jangan satu jalur, bikin sayap kanan kiri
Oknum C: Monitor Bang Odon, KJD sebelah kiri ane lagi pantau ya, ane di depan dikit oke, KJD mobil kedua
Oknum A: Chevrolet maju
Oknum C: Dimana Ti posisinya, posisi
Oknum A: Ada Avanza hitam tubruk saja pelat nomor yang tadi
Oknum C: KJD juga ikutin Don dari tadi siang, KJD yang kita uber itu yang itu sudah tiga hari dari Manggarai infonya
Oknum A: Udah tubruk aja kalau ketemu, langsung tubruk saja, hati-hati di belakang dia
Oknum B. Pokoknya stand by saja, Xpander ngikutin nih
Oknum A: Waspada, waspada, pantau aja dulu, jangan ambil tindakan, nanti bila situasi sudah urgent baru ambil tindakan, nunggu komando
Oknum B: Siap yang penting waspada
Oknum C: Totalnya ada 3 mobil lebih, yang udah kebaca POI, PQI, yang 2 udah digambar di perumahan 1739 Avansa item ngikut kita
Oknum A: Pantau.. pepet terus, kalau bisa pelanin aja mobilnya
*Hingga berita ini diturunkan, Pihak FPI belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait dugaan rekaman suara anggotanya yang menyerang kepolisian.
(Tribunnews.com/Maliana/Gita Irawan, Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)
Artikel ini dikompilasi dari Tribunnews.com dengan judul FAKTA Tewasnya 6 Laskar FPI: CCTV di Sekitar Lokasi Rusak hingga Beredar Rekaman Suara Penyerangan, Bantah Terjadi Baku Tembak antara Anggota FPI dengan Polisi, Munarman: Itu Fitnah Besar dari wartakota berjudul Viral Rekaman 20 Menit, Diduga Voice Note 6 Pengawal Habib Rizieq yang Tewas Ditembak di Tol,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/6-laskar-fpi-tewas-1.jpg)