PENGAKUAN Guru SMP Pembuat Soal Ujian Anies Diejek Mega yang Membuat Ketua DPRD Jakarta Mengamuk

PENGAKUAN Guru SMP Pembuat Soal Ujian Anies Diejek Mega yang Membuat Ketua DPRD Jakarta Mengamuk

Editor: Tariden Turnip
facebook
PENGAKUAN Guru SMP Pembuat Soal Ujian Anies Diejek Mega yang Membuat Ketua DPRD Jakarta Mengamuk . Sukirno (kanan) guru SMP 250 Cipete Jakarta Selatan pembuat soal ujian Anies diejek Mega 

PENGAKUAN Guru SMP Pembuat Soal Ujian Anies Diejek Mega yang Membuat Ketua DPRD Jakarta Mengamuk

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengamuk dan membentak guru SMP 250 Cipete bernama Sukirno yang membuat soal "Anies selalu diejek Mega" dalam soal ujian sekolah.

Pras meminta penjelasan sambil membentak-bentak mengapa dua nama tokoh politik tersebut bisa muncul dalam soal ujian.

"Kenapa Bapak punya insting Pak Gubernur Anies dan Bu Mega.

Apa yang di otak Bapak apa sih, buat soal seperti itu? Bapak kan seorang guru.

Apa di otak, di benak Bapak?" kata Pras di ruang Sidang Komisi E DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Sebelumnya media sosial dikejutkan dengan beredarnya  foto soal ujian sekolah yang menyebutkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Mega, pada 12 Desember 2020. 

Ada dua soal ujian dengan jawaban pilihan ganda.

Pada soal pertama, disebutkan bahwa Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta tak menggunakan jabatan untuk memperkaya diri, melainkan untuk menolong rakyat.

Siswa diminta menjawab sifat apa yang ditunjukkan oleh Anies itu.

Lalu pada soal lainnya, disebutkan bahwa Anies kerap diejek Mega, namun Anies tak pernah marah.

Sukirno merupakan guru kontrak di SMPN 250 Cipete Jakarta Selatan yang mengampu pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). 

Politikus PDI-P tersebut terlihat beberapa kali membentak Sukirno untuk meminta penjelasan mengapa soal tersebut bisa muncul.

Sukirno sempat menjelaskan sedikit tahapan bagaimana soal tersebut muncul dimulai saat perintah membuat soal ujian dari Kepala Sekolah.

"Bapak Kepsek menugaskan saya untuk membuat soal untuk anak kelas 7 dengan kisi-kisi berdasarkan kurikulum yang kami miliki di sekolah," kata Sukirno.

Satu soal ujian sekolah di Jakarta yang mencantumkan nama Anies.
Satu soal ujian sekolah di Jakarta yang mencantumkan nama Anies. (istimewa)

Namun penjelasan tersebut dipotong Pras dan kembali menanyakan kenapa muncul nama Mega dan Anies dalam soal tersebut.

"Kenapa Bapak punya pemikiran?

Sekali lagi sebagai pembanding Pak Anies dan Bu Mega?" kata Pras.

Sukirno kemudian membantah dia sengaja memunculkan nama Anies dan Mega dalam soal tersebut.

"Demi Allah Pak saya tidak punya niat apa-apa, saya ketika membuat soal ada nama Anies," kata Sukirno.

"Kenapa enggak Udin sama Otong?" tanya Pras.

"Spontanitas saja, Pak," jawab Sukirno.

Pras kemudian meminta agar Sukirno memberikan contoh yang baik karena dirinya berprofesi sebagai seorang guru.

"Seorang guru lho Bapak, kalau memberikan contoh ya contoh yang baik.

Ini Presiden kelima, Pak! Jangan begitu!" kata Pras.

Sedangkan Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMPN 250 Cipete Jakarta Selatan, Setiabudi menjelaskan soal ujian sekolah yang memuat nama Anies dan Mega muncul karena terburu-buru.

"Kami terburu-buru untuk waktu (pelaksanaan ujian) yang sudah ditentukan," ujar Setiabudi saat rapat agenda klarifikasi di Komisi E Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Setiabudi menjelaskan, sebenarnya tim telaah sudah dibentuk dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di sekolah tersebut.

Dia mengakui, tim telaah tersebut tidak melakukan editing soal yang sempurna sehingga soal-soal yang tidak diinginkan bisa lolos dalam soal ujian sekolah tersebut.

"Diedit beberapa soal saja sehingga kami terlewatkan itu," ucap Setiabudi.

Untuk itu, lanjut Setiabudi, keluarga besar SMP 250 meminta maaf kepada semua anggota dewan yang hadir dalam rapat tersebut.

Begitu juga kepada semua pihak yang merasa dirugikan dengan beredarnya soal yang memuat nama tokoh politik Anies dan Mega di soal tersebut.

"Jadi mohon maaf kalau seandainya ada hal yang tidak berkenan dari semua yang hadir pada hari ini," kata Setiabudi.

Adapun kasus rasial di lingkungan pendidikan DKI Jakarta sempat terjadi pada Oktober 2020 lalu.

Seorang guru berinisial TS mengajak siswanya untuk memilih ketua OSIS berdasarkan agama yang diyakini calon ketua OSIS.

Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Bentak Guru Pembuat Soal "Anies Diejek Mega", Ketua DPRD DKI: Apa yang di Otak Bapak?", "Muncul Soal Ujian "Anies Diejek Mega", Kepala SMP 250 Bilang karena Terburu-buru"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved